Perkembangan Terakhir Wabah Ebola

By , Minggu, 28 Desember 2014 | 09:40 WIB

Pejabat Amerika khawatir kemajuan upaya global untuk mengurangi penyebaran virus Ebola yang mematikan bisa mengarah pada rasa percaya diri yang berlebihan. Sehingga kembali mewabahnya virus Ebola yang sudah menelan korban 7.000 jiwa sangat mungkin terjadi.

Jeff Seldin wartawan VOA melaporkan dari Washington bahwa baik pejabat kesehatan maupun pembuat peraturan memperingatkan bahwa upaya melawan Ebola mungkin sedang memasuki tahap yang paling kritis.

Di pinggiran kota Freetown, Sierra Leone, anak-anak sudah dapat bergembira dan bermain dengan penuh senyuman. Anak-anak itu selamat dan terhindar dari wabah yang menewaskan orang tua mereka. Sementara di negara tetangga Liberia, sejumlah pasar kembali ramai menjelang liburan hari Natal.

Senator Amerika dari partai Demokrat Chris Coons, berbicara dalam konferensi melalui telepon dari Monrovia mengatakan tidak mungkin untuk tidak melihat perkembangan yang terjadi. "Dari semua hal yang terjadi, saya kagum bagaimana sosialisasi dalam masyarakat Liberia telah menciptakan perubahan mendasar yang mengubah arah wabah ini," kata Chris Coons?.

Coons menambahkan bahwa di Liberia, tempat-tempat cuci tangan ada dimana-mana. Bersentuhan antar sesama dibatasi dan kemungkinan upaya ini berhasil. Namun ia khawatir upaya ini sulit dipertahankan.

"Ada perasaan tidak nyaman, ketika berada di gereja namun tidak bersalaman dengan sesama jemaat, dan tidak memeluk seseorang disitu. Mencuci tangan dengan bahan kaporit dan memeriksa suhu badan setiap kali memasuki gedung, merupakan tindakan yang tidak lazim," lanjutnya.

Kedutaan Besar Amerika di Monrovia mengatakan Amerika sudah menghabiskan dana $770 juta untuk memerangi wabah Ebola di Liberia, Sierra Leone dan Guinea. Hampir 3.000 personil militer Amerika dikerahkan ke kawasan itu untuk membangun pusat-pusat perawatan dan membantu pengadaan logistik.

Para pejabat dan dokter masih memperingatkan sepanjang masih ada penderita Ebola, kemungkinan munculnya gelombang infeksi baru tidak bisa abaikan.

Pusat Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) juga mengerahkan ratusan orang ke lapangan. Direktur CDC Dokter Thomas Frieden mengatakan kendati ada kemajuan, tidak boleh ada anggapan bahwa keadaan sudah aman.

"Berkurangnya dengan tajam jumlah pasien di beberapa daerah, bukan berarti kita bisa menghapus sama sekali wabah ini tanpa menggandakan upaya," kata  Dokter Thomas Frieden. Ia mengatakan masih banyak alasan untuk tetap khawatir. "Kita tahu , jika Ebola muncul di sebuah kota, maka penyebarannya akan sangat cepat …. Kita berpendapat bahwa masih ada pasien yang tidak terdeteksi. Kita tahu bahwa jika ada yang terjangkit dan kita tidak tahu asal virus itu, maka ada orang yang terjangkit di tempat lain," imbuhnya.

Upaya memperkuat sistem kesehatan di seluruh wilayah sedang berlangsung. Dan Amerika mengharapkan lebih banyak cara deteksi akan tersedia dalam beberapa bulan ke depan bahkan mungkin vaksin Ebola akan tersedia.

Dr. Ron Waldman dari Milken Institute School of Public Health, George Washington University, memperingatkan bahwa masalahnya menyangkut bukan hanya Afrika Barat.

"Wabah ini sudah berlangsung lebih dari satu tahun, dan sebagian besar alasan mengapa wabah ini begitu besar dan sulit dikendalikan, adalah karena masyarakat internasional tidak menanggapi peringatan-peringatan yang diberikan dengan cukup agresif, cepat dan efisien," kata Dr. Ron Waldman.

Para pejabat dan dokter masih memperingatkan sepanjang masih ada penderita Ebola, kemungkinan munculnya gelombang infeksi baru tidak bisa abaikan.