Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi Bangka Belitung (Babel), menyebut cuaca sedang buruk saat penerbangan AirAsia dari Surabaya menuju Singapura, sekitar pukul 6.17 WIB pagi tadi, Minggu (28/12/2014).
Terlihat banyaknya tutupan awan, yang disebut dengan awan comulo nimbus, berada di atas wilayah Babel. Munculnya awan tersebut diyakini sangat membahayakan bagi maskapai untuk melakukan penerbangan.
BMKG mendeteksi bahwa pada situasi MTSAT Cloud Type 2014-12-27 23 UTC (pukul 06.00 WIB) hingga MTSAT Cloud Type 2014-12-28 00 UTC (Pukul 7.00 WIB), dan menimbulkan warna merah pada situasi cuaca atas, maupun laut.
"Memang buruk sekali cuaca waktu itu. Kalau untuk penerbangan sangat berbahaya sekali. Kalau sudah berwarna merah, itu sudah tanda-tanda berbahaya," ucap Deas, Staf Analis Perkiraan Cuaca BMKG Babel, sembari menunjukkan kondisi cuaca di komputer pantauan cuaca BMKG.
Seperti diberitakan, Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat dengan muatan 155 penumpang itu diperkirakan jatuh di perairan Tanjung Pandang dan Pontianak.
Adapun, Pesawat AirAsia QZ 8501 ini mengangkut 155 orang penumpang yang terdiri dari dewasa 138 orang, anak-anak 16 orang, dan bayi/balita satu orang. Pesawat juga diawaki dua orang pilot dan empat orang cabin crew. Pilot in command yakni Kapten Irianto dan flight officer Remi Emmanuel Plesel.