Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) ikut mencari pesawat Air Asia yang hilang kontak dengan menara kontrol, Minggu (28/12) pagi.
Sekretaris Bakamla, Dicky R Munaf, Minggu (28/12) mengatakan, pihaknya langsung mengaktifkan enam perangkat stasiun radar dan sistem peringatan dini stasiun bumi.
Menurut Dicky, sejak pukul 08.00, Bakamla langsung mengaktifkan perangkat tersebut di Bangka Belitung. Hasilnya, tertangkap obyek tak lazim di tengah laut di timur Belitung.
Obyek tak lazim tersebut terdeteksi berjarak 400 mil laut dari bibir pantai. Begitu mendeteksi obyek tak lazim itu, Bakamla langsung berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional.
Namun Dicky belum berani memastikan obyek tak lazim tersebut adalah pesawat AirAsia yang dilaporkan hilang.
"Kami kerahkan Kapal KN 4.801 Bintang Laut ke obyek tersebut pukul 09.00 WIB," kata Dicky.
Dicky memperkirakan, Kapal KN 4.801 Bintang Laut sampai ke obyek tak lazim yang teridentifikasi itu sekitar pukul 17.00 WIB.
"Kecepatan maksimum kapal 30 knot. Diperkirakan 8 jam baru sampai lokasi. Semoga semuanya selamat," pungkas Dicky.