Beredar, Bocoran Data Radar QZ8501

By , Selasa, 30 Desember 2014 | 07:40 WIB

Data radar berisi posisi koordinat berikut kecepatan dan ketinggian terakhir pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501, muncul di beberapa situs dan diklaim sebagai bocoran gambar dari layar menara pengawas lalu lintas udara (ATC).

Berdasarkan data tersebut, ketinggian terakhir pesawat AirAsia QZ8501 sebelum hilang kontak pada Minggu (28/12) adalah 36.300 kaki, seperti ditulis dalam situs bangaloreaviation.com yang kemudian dikutip oleh theeventchronicle.com edisi Minggu.

Selain ketinggian, dari data tersebut didapatkan pula informasi kecepatan pesawat sesaat sebelum hilang kontak adalah 353 mil udara per jam (knot). Posisi pesawat terlihat berada di sisi kiri koridor udara M635 di antara waypoint RAFIS dan TAVIP. (Baca juga Mengapa Pesawat Harus Menghindari Awan Kumulonimbus?)

Kedua situs menyertakan disclaimer, tidak menjamin akurasi dari data tersebut di akhir artikel. Sebagai pembanding, berikut ini adalah data-data radar dari beragam situs dan sumber, sebelum pesawat berisi 162 orang tersebut hilang kontak.

Sementara itu, avherald.com menulis bahwa pada 29 Desember 2014 AirNav Indonesia—penyebutan lain untuk Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia—menyatakan kapten pesawat QZ8501 telah meminta izin menaikkan ketinggian pesawat ke 38.000 kaki.

AirNav Indonesia mengaku mengambil waktu antara dua hingga tiga menit untuk berkoordinasi dengan menara kontrol di Singapura, hanya mengizinkan pesawat naik sampai ketinggian 34.000 kaki terlebih dahulu dengan alasan kepadatan jalur udara pada saat itu.

Dugaan lokasi terakhir pesawat AirAsia 8501 berdasarkan analisis jalur penerbangan terakhir, komunikasi terakhir, dan saksi mata. Pesawat ini hilang dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, Minggu (28/12) pagi. (KOMPAS.com/Istimewa)

Ketika pesawat dihubungi kembali untuk menegaskan izin menaikkan ketinggian hingga 34.000, menurut AirNav Indonesia, kontak sudah terputus. Menurut AirNav Indonesia, komunikasi sudah terputus total pada pukul 06.14 WIB sekalipun pesawat masih terlihat di layar pemantau radar.

Pada saat itu, kata AirNav Indonesia, ada tujuh pesawat lain yang sedang terbang berdekatan dengan posisi AirAsia QZ8501, dengan ketinggian antara 290.000 kaki hingga 38.000 kaki, dan tak ada masalah sama sekali dengan mereka. Pada pukul 06.18 WIB, pesawat AirAsia QZ8501 sudah hilang dari layar pemantau radar. (Baca juga Ada Enam Pesawat di Sekitar QZ8501 Pada Saat Bersamaan)

!break!

Kepastian informasi

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Senin (29/12), meminta manajemen AirAsia untuk membagi semua informasi soal pesawat yang hilang ini kepada keluarga para penumpang. "Saya meminta manajemen AirAsia menyediakan semua layanan yang diperlukan," tegas dia seperti dikutip dari Antara.

PK-AXC, Airbus A320-200 yang dioperasikan oleh maskapai Indonesia AirAsia, yang hilang sejak Minggu (28/12/2014). Registrasi AXC bisa dilihat di pintu roda depan pesawat. Foto diambil pada 17 Agustus 2012 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. (Reska K. Nistanto/Kompas.com)

Layanan tersebut, lanjut Jonan, mencakup semua informasi terkait pesawat yang hilang itu dan perkembangan upaya pencarian. "Tidak boleh, Basarnas yang jadi koordinator pencarian punya informasi terakhir tetapi tidak dibagi kepada keluarga penumpang," ujar dia memberikan contoh. "Keluarga harus mendapatkan informasi akurat. Manajemen AirAsia harus menyediakannya."

Sebelumnya diberitakan pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501 hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura. Disebutkan dalam pemberitaan sebelumnya bahwa ketinggian terakhir pesawat adalah 32.000 kaki. (Baca juga Mengapa ATC Tidak Izinkan QZ 8501 Naik Ketinggian Terbang?)

Komunikasi terakhir menara kontrol dengan adalah terkait permintaan izin menaikkan ketinggian hingga 38.000 kaki, yang diduga karena pesawat berhadapan dengan awan kumulonimbus (CB).