Harga minyak mentah dunia turun ke tingkat terendah dalam lima tahun terakhir, Senin (29/12) waktu setempat (Selasa pagi WIB).
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, kehilangan 1,12 dolar AS menjadi berakhir pada 53,61 dolar AS per barel setelah bertahan di kisaran 56 dolar AS selama hampir dua minggu.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari, berdasarkan patokan London, turun 57 sen dari penutupan pada Jumat (26/12) menjadi 57,88 dolar AS per barel.
Keduanya terakhir diperdagangkan di tingkat tersebut pada Mei 2009.
Analis mengatakan, para pedagang lebih banyak dililit tekanan turun yang ditimbulkan oleh dampak situasi politik di Yunani pada ekonomi Eropa, ekspektasi data buruk di sektor industri Tiongkok, dan kemungkinan peningkatan lain dalam persediaan minyak AS.
"Ini adalah lingkungan yang sangat bearish," kata John Kilduff dari Again Capital.
Kilduff mencatat, harga yang lebih kuat pada awal perdagangan Senin didorong oleh sinyal bahwa produksi Libia dapat terpangkas kembali akibat kebakaran tangki penyimpanan di tengah bentrokan antara pemerintah dan pasukan milisi. "Akan tetapi, dampaknya hanya sedikit di pasar," sebutnya.
Bob Yawger dari Mizuho Securities mengatakan, ada penyebab jangka pendek lainnya yang berpengaruh terhadap penurunan. Salah satunya bahwa operator tangki penyimpanan AS mencoba mengurangi kepemilikan mereka karena alasan pajak pada akhir tahun.