TNI Angkatan Udara menyatakan bahwa seluruh penemuan objek-objek mengapung di Selat Karimata, baik jenazah, pelampung, koper, maupun serpihan yang diduga milik pesawat AirAsia QZ8501, merupakan hasil penyisiran dua pesawat yang mereka kerahkan dari Lanud Halim Perdanakusuma pada Selasa (30/12) pagi. Dua pesawat itu adalah C295 dan Hercules C130.
Kepala Pusat Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Ahadi Tjahjanto memaparkan, berdasarkan arahan dari Basarnas, pada pencarian hari ketiga ini skuadron TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma mendapat tugas untuk melakukan penyisiran di sisi selatan Pulau Kalimantan, terutama di wilayah Kabupaten Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"TNI AU memusatkan pencarian di Selat Karimata dan Laut Jawa bagian utara berdasarkan perkiraan kemungkinan lokasi jatuhnya pesawat dari Basarnas," kata Ahadi, di Lanud Halim, Selasa (30/12) sore.
Ahadi kemudian memaparkan kronologi penemuan objek-objek tersebut. Menurut dia, penemuan pertama berasal dari hasil penyisiran pesawat CN295 dengan pilot Kapten Penerbang Ammad. Waktu penemuan terjadi sekitar pukul 10.00. Sementara untuk penemuan hasil penyisiran pesawat Hercules C130 dengan pilot Mayor Penerbang Akal Juang, terjadi sekitar pukul 11.00.
Menurut Ahadi, kru pesawat melihat serpihan-serpihan dan sesosok tubuh terapung di perairan yang berdekatan dengan temuan sebelumnya. "Setelah terbang 4 jam dari Lanud Halim, kedua pesawat berhasil menemukan objek-objek tersebut di perairan pada posisi radial 227 dan jarak 95 Nm (175 km) dari Pangkalan Bun," tutur Ahadi.
Setelah mengambil foto-foto yang dibutuhkan, lanjut dia, kedua pesawat tersebut selanjutnya menuju ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun untuk melaporkan hasil temuan ke Panglima Komando Operasi I TNI AU Marsekal Muda Dwi Putranto. Menindaklanjuti penemuan tersebut, Dwi kemudian berangkat ke lokasi dengan menggunakan helikopter Super Puma, dengan didampingi helikopter dari Basarnas.
"Pada pukul 12.15, rombongan Pangkoops menemukan makin banyak obyek-obyek terapung di lokasi yang berdekatan dengan temuan-temuan sebelumnya, antara lain live vest penumpang kuning, serpihan cargo berwarna merah putih dengan jaring cargo," ucap Ahadi.
Sebelumnya, Kepala Basarnas Marsdya TNI F Henry Bambang Sulistyo mengatakan, kemungkinan temuan di Selat Karimata itu 95 persen berasal dari pesawat AirAsia yang hilang kontak pada Minggu pagi. "Yang 5 persen belum bisa saya pastikan karena saya belum melihat sendiri," ujar Sulistyo.