Lokasi Evakuasi QZ8501 Kembali Diliputi Awan Kumulonimbus

By , Rabu, 31 Desember 2014 | 12:00 WIB

Upaya pencarian para penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 masih terhambat cuaca buruk.

Hujan deras dan gelombang setinggi tiga meter memaksa kapal SAR 224 kembali ke arah Pelabuhan Kumai di Pangkalan Bun.

Lokasi titik evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 yang berada di 90 mil laut bagian barat daya Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, saat ini kembali diliputi awan kumulonimbus (CB). Badan Meteoroligi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menilai kondisi tersebut dapat membahayakan proses evakuasi pesawat.

"Ini bisa jadi kendala untuk pencarian. Banyak sekali sel-sel awan CB mengarah ke daratan," ujar Kepala Kantor BMKG Lanud Iskandar Pangkalan Bun Lukman Soleh, saat briefing di Posko Utama Pencarian AirAsia Lanud Pangkalan Bun, Rabu (31/12).

Menurut Lukman, BMKG memperkirakan tinggi awan CB sejauh 300 meter dari permukaan laut, dan sejauh 15 kilometer dari atas awan.

Meski demikian, Lukman mengatakan, awan CB tersebut diperkirakan akan bergerak terus ke arah utara. Diharapakan, pergerakan awan dapat semakin cepat, seiring pergerakan arah angin.

Sebelumnya, BMKG pernah memberikan penjelasan terkait cuaca di sepanjang rute yang dilalui AirAsia QZ8501 yang hilang kontak dengan menara pengendali penerbangan (ATC), Minggu (28/12). Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang serta 7 awak, dan dalam penerbangan menuju Singapura dari Surabaya.

Menurut BMKG, saat pesawat melintas di wilayah perairan antara Belitung dan Kalimantan, terdapat awan tebal berjenis kumulonimbus di sekitar rute pesawat.

Namun, hingga saat ini belum ada pihak yang membenarkan hilangnya kontak pesawat tersebut akibat terganggu oleh awan CB.

Selain itu, BMKG memperkirakan arah angin di sekitar lokasi evakuasi bergerak dengan kecepatan 25 knot dari arah Barat ke Utara. Kemudian, untuk tinggi gelombang, BMKG memperkirakan rata-rata tinggi ombak setinggi 2 meter.

Sementara itu, pengiriman tim evakuasi yang terdiri dari kru penerbang dan penyelam di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, masih menunggu perubahan kondisi cuaca. Sebelumnya, hujan deras dan awan gelap sudah meliputi Bandara Sultan Iskandar Muda sejak Rabu pagi.