Dua jenazah korban pesawat AirAsia QZ 8501 diterbangkan dari Lanud Iskandar Pangkalan Bun ke Bandara Juanda Sidoarjo Jawa Timur, pada Rabu (31/12) sore.
Direktur Operasional Basarnas di Pangkalan Bun Supriyadi mengatakan dua jenazah tersebut sebelumnya tiba di Pangkalan Bun dengan helikopter dari KRI Bung Tomo.
"Dua jenazah itu telah dimandikan di RS Sultan Imanuddin, dan segera diterbangkan dari Pangkalan Bun," jelas Supriadi kepada BBC Indonesia.
Jenazah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Jenazah diterbangkan ke Surabaya dengan menggunakan pesawat Boeing 737 milik TNI AU, dan akan diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification DVI.
Seorang petugas di RS Sultan Imanuddin mengatakan jenazah tiba sekitar pukul 13.30.
Cuaca menghambat
Supriadi mengatakan empat jenazah masih berada di KRI Bung Tomo dan kapal lainnya yang berada di perairan selat Karimata, tetapi tidak dapat dievakuasi melalui udara karena cuaca buruk.
"Tidak memungkinkan untuk mengevakuasi dengan helikopter, karena cuaca buruk sekali, sedangkan perjalanan ke lokasi butuh satu jam," kata Supriadi, "Jadi sekarang KRI Bung Tomo tengah menuju Pelabuhan Muara Sungai Kumai, Pangkalan Bun."
Supriyadi mengatakan evakuasi dengan menggunakan helikopter telah dihentikan pada Rabu sore.
Kepala Basarnas Bambang Soelistyo mengatakan cuaca buruk di lokasi menghambat proses evakuasi.
Basarnas dan TNI telah menyiapkan 67 orang penyelam untuk membantu proses evakuasi di bawah permukaan laut pada, Rabu (31/12).