Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko membenarkan adanya jenazah pramugari dari tujuh jenazah korban AirAsia QZ8501 di sekitar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Namun, Sunu mengaku belum bisa memastikan identitas namanya.
"Betul, kami mendapat informasi bahwa ada salah satu kru kami, pramugari, yang ditemukan di antara tujuh jenazah yang ada. Untuk identitas, kami masih menunggu identifikasi kepolisian," ujar Sunu seusai upacara penerimaan dua peti jenazah di Landasan Udara TNI Angkatan Laut Juanda, Sidoarjo, Rabu (31/12).
Saat ditanyakan kompensasi apa yang diberikan AirAsia kepada para kru yang menjadi korban, Sunu tak menjawabnya. Dia hanya menjelaskan bahwa fokus kali ini adalah evakuasi hingga pemakaman.
"Ini fokus kami, yang lain-lain akan kami selesaikan," ucap dia.
Seperti diketahui, AirAsia QZ8501 tiba-tiba hilang kontak pada Minggu (28/12) pukul 07.55. Pesawat yang bertolak dari Surabaya dan akan menuju Singapura itu mengangkut 162 orang. Tujuh orang di antaranya adalah kru pesawat jenis Airbus A320-200 itu.
Tim SAR hingga saat ini sudah menemukan tujuh jenazah. Dua di antaranya sudah tiba di RS Bhayangkara Surabaya untuk menjalani proses identifikasi. Sementara itu, lima jenazah lainnya masih berada di KRI dan belum bisa diangkut ke darat karena buruknya cuaca.
Penemuan jenazah dilakukan di perairan 100 mil dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Presiden Joko Widodo memerintahkan agar semua kapal dan alat bantu lainnya dikerahkan untuk mencari korban lainnya dan mencari bangkai pesawat.