Perihal hilang kontaknya AirAsia QZ8501, Indonesia memperoleh bantuan dari beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Masing-masing negara mengerahkan kapal maupun pesawat canggih guna membantu proses evakuasi jenazah korban AirAsia QZ8501.
Salah satu pesawat yang menjadi perbincangan karena keberhasilan menemukan korban dalam waktu singkat ialah USS Sampson, kapal perang milik Amerika Serikat. Dalam sehari, kapal perang ini mampu menemukan 12 jenazah. (Baca: USS Sampson Serahkan 12 Jenazah dalam Satu Hari)USS Sampson merupakan kapal perang milik Amerika Serikat yang resmi diotorisasi pada tahun 2002 dan rampung dibuat tahun 2006 silam. Diberi nama Sampson sebagai tanda penghormatan pada Laksamana William T. Sampson, seorang pahlawan perang Amerika Serikat saat bertempur dengan Spanyol. Bath Iron Works di Bath, Maine, Amerika Serikat menjadi saksi ‘lahirnya’ kapal tempur ini. Saat resmi bertugas pada November 2007, USS Sampson dikomandoi Philip Roos.
USS Sampson merupakan kapal bertipe perusak multifungsi berkode DDG-102 dilengkapi radar serta rudal anti pesawat. Mempunyai berat lebih dari 1.000 ton dengan panjang 155, 3 meter dan lebar 20 meter, USS Sampson juga dilengkapi sistem radar dengan teknologi 3D. Selain itu, kapal tempur ini juga dilengkapi sistem sonar canggih yang digunakan dalam proses pencarian AirAsia QZ8501. Dikutip dari America’s Navy, Direktur Operasional U.S. 7th Fleet Christopher Budee mengatakan, “Sampson akan tetap membantu pemerintah Indonesia dan memberikan bantuan dalam proses pencarian AirAsia QZ8501.”