Tahun baru merupakan hal yang membahagiakan bagi banyak orang. Namun di Kyoto dan sekitarnya, salju lebat di awal tahun membuat daerah itu jadi putih karena tertutup salju. Pemandangan ini menjadi lebih indah bagi wisatawan yang negaranya tak pernah kedatangan salju.
Salah satu tempat wisata paling ramai dikunjungi adalah Kuil Kiyomizu di Kyoto. Tempat wisata ini tertutup salju setebal sekitar 4 sentimeter. Menurut badan meteorologi Jepang hingga Sabtu (3/1) hujan salju masih meliputi daerah Laut Jepang.
Kiyomizudera atau Kuil Kiyomizu merupakan kuil Budha kuno, yang dibangun pada tahun 798 atas perintah shogun ketiga Tokugawa Iemitsu. Kuil ini sudah 10 kali mengalami kerusakan atau terbakar akibat perang atau bencana alam. Di belakang kuil utama terdapat kuil Jishu-jinja yang disebut dengan Dewa Perjodohan. Sementara di depan kuil terdapat 2 batu yang sering disebut "Batu Buta" dan "Batu Peramal Cinta".
Konon kabarnya menurut penduduk setempat dengan menutup mata berjarak 100 meter kita berjalan menuju batu buta tersebut dan sampai tepat di depan batu buta, maka keinginan kita akan tercapai.
Kemudian juga untuk menguji kesetiaan hati pada pasangan, kita dapat mencoba batu peramal cinta. Caranya tetap sama dengan memejamkan mata. Namun bila arah kaki kita tidak tepat menuju batu peramal cinta atau melenceng jauh, maka hati kita masih memikirkan orang lain.
Di Zaman Edo antara tahun 1603 hingga 1868 terdapat sebuah tradisi. Apabila loncat dari beranda Kiyomizu dengan ketinggian 13 meter itu, maka keinginan seseorang pasti terkabulkan. Tercatat 224 orang loncat dari beranda Kiyomizu dan 85,4 persen selamat. Kini praktek tersebut tentu saja dilarang keras di Jepang.
Tanggal 1 September 1993 Kiyomizu ditetapkan secara hukum Jepang menjadi harta nasional (pusaka Nasional). Tahun 1994 tercatat di UNESCO World Cultural Heritage List sebagai monumen bersejarah dari Kyoto Kuno.