Olahraga di Terik Matahari, Ada Risikonya

By , Senin, 5 Januari 2015 | 14:45 WIB

Untuk melepas kejenuhan berolahraga di gym atau ruangan tertutup lainnya, olahraga luar ruangan memang dapat memberikan suasana baru yang lebih segar. Namun jika olahraga dilakukan di bawah terik matahari, ada risiko yang harus dihadapi, dari mulai dehidrasi hingga stroke karena panas.

Michael Bergeron, direktur di Sanford Sports and Science Institute mengatakan, jika panas, lembab, dan tidak berangin, maka keringat tidak dapat berevaporasi sehingga tubuh tidak dapat efektif dalam mengeluarkan panas yang diproduksi tubuh dari olahraga.

"Ketika pengeluaran panas tubuh tidak efektif, maka suhu tubuh akan meningkat ke level yang berbahaya secara cepat," kata dia.

Kendati demikian, olahraga di bawah terik matahari tidak perlu dihindari. Bagaimana pun olahraga itu baik dan risikonya bisa dihindari dengan cara yang tepat.

Inilah beberapa kondisi yang mungkin bisa terjadi saat berolahraga di luar ruangan dan cara terbaik untuk mengatasinya.

1. KramKram ditandai dengan rasa nyeri di otot. Kram juga bisa menjadi tanda dari dehidrasi. Penyebabnya adalah kekurangan elektrotit tubuh. Untuk mengatasinya, hentikan olahraga saat terjadi kram dan berpindahlah ke tempat yang lebih sejuk. Konsumsi minuman dengan konsentrasi elektrolit yang tinggi, seperti minuman isotonik.

2. Kelelahan luar biasaKondisi ini ditandai dengan lemah, pusing, mual, sakit kepala, dan peningkatan suhu tubuh, bahkan pingsan. Penyebabnya bisa jadi karena gangguan distribusi cairan dalam tubuh, darah berpindah dari organ-organ vital ke bagian tubuh yang aktif bergerak sehingga menyebabkan tubuh melemah dan pingsan.

Saat terjadi kondisi ini, maka berbaringlah dengan posisi kaki yang lebih tinggi dari tubuh untuk membantu mendistribusikan kembali darah ke jantung. Letakkan handuk dingin di kulit dan minum banyak air.

3. StrokeIni adalah kondisi yang paling berbahaya yang bisa dihadapi. Stroke karena panas ditandai dengan peningkatan suhu tubuh hingga 40 derajat celcius, mengigau, pusing, gangguan pada sistem sirkulasi, pingsan, dan kerusakan organ atau jaringan. Penyebabnya adalah meningkatnya suhu tubuh secara tiba-tiba dari pengerahan tenaga dan dehidrasi. Ini menyebabkan sistem saraf pusat mengalami memecahan.

Untuk mengatasinya, hentikan segera olahraga, cari tempat dingin, dan aplikasikan sebanyak mungkin benda dingin ke tubuh, misalnya es. Sebisa mungkin segera minta pertolongan medis.

4. DehidrasiSaat mengalami dehidrasi, tubuh akan merasa haus, pusing, sakit kepala. Penyebabnya adalah kekurangan cairan sehingga berubahnya komposisi cairan tubuh dan berkurangnya berat badan paling tidak dua persennya. Saat mulai merasakan gejalanya, hentikan olaraga, cari tempat sejuk, dan minum minuman isotonik.