Basarnas Jelaskan Peralatan Deteksi Bawah Laut

By , Selasa, 6 Januari 2015 | 13:21 WIB

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, untuk mencari jenazah, black box, dan puing-puing pesawat AirAsia QZ8501 di bawah laut, dibutuhkan "alat tempur" yang canggih. Ia menyebutkan, untuk pencarian bawah laut, diperlukan sistem pendeteksi sonar. Pendeteksi ini berguna untuk mencari keberadaan objek-objek berbahan metal.

"Yang pasti itu kalau kita mencari di bawah air mesti ada yang namanya sonar detector," ujar Soelistyo, di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (6/1).

Selain itu, kata Soelistyo, diperlukan juga kapal yang memiliki pinger locator untuk mendeteksi pantulan "ping" dari black box. Ada juga remotely operated vehicle, yaitu semacam kapsul tanpa awak yang dikendalikan dari ruang operasi di darat.

"Ada penyelam, bisa juga penyelam itu kalau lautnya dalam, dengan apa yang disebut dengan submersible vehicle," kata Soelistyo.

Soelistyo mengatakan, saat ini Basarnas membutuhkan kapsul selam berawak atau manned submersible vehicle untuk mencari objek bawah laut yang dikendalikan langsung oleh awak. Namun, kata dia, belum ada bantuan kapsul tersebut dari negara asing maupun yang dimiliki oleh Indonesia.