Mencari Kotak Hitam, Kopaska Berangkat dengan KN Andromeda

By , Selasa, 6 Januari 2015 | 16:57 WIB

Kapal KN Andromeda milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan berangkat dari Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kotawaringin Barat, Selasa (6/1) sore, dengan membawa personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut.

Kapal tersebut berangkat dari pelabuhan pada pukul 15.00 WIB beriringan dengan KN Jadayat dengan dipandu dan dikawal KN Alugara. Selain personel Kopaska, kedua kapal itu juga membawa tim dari Otoritas Pelabuhan dan Maritim (MPA) Singapura.

KN Andromeda dan KN Jadayat membawa peralatan Pinger Locater untuk mengirimkan dan menerima sinyal dari kotak hitam pesawat yang jatuh di Laut Jawa itu. Selain itu dibawa pula Multi Beam Echo Sounder dan Side Scan Sonar untuk mengetahui anomali atau hal tidak wajar di dasar laut.

Sebelumnya tim Kopaska telah mempelajari pengoperasian Pinger Locater bersama tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Tim yang ada di kedua kapal itu akan menuju titik pertama yang diduga lokasi badan pesawat AirAsia ("Suspect I").

Proses pencarian dan pengangkatan korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-10. Hari ini, tim gabungan kembali menemukan dua jenazah yang diangkat dari Laut Jawa.

Dengan begitu, jumlah korban yang sudah ditemukan dan diangkat dari Selat Karimata mencapai 39 jenazah. Jenazah itu kemudian diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) yang bermarkas di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.

Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak dari pusat pengendali lalu lintas udara pada Minggu (28/12). Pesawat berjenis Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AXC membawa 155 penumpang terdiri dari 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan satu bayi. Selain itu, juga terdapat dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi.

Tim gabungan pencarian dan penyelamatan mulai mendapatkan titik terang setelah menemukan serpihan pesawat dan jenazah sejak Selasa (31/12). Badan SAR Nasional telah mengonfirmasi bahwa yang ditemukan adalah serpihan pesawat AirAsia dan jenazah penumpangnya.