Sejumlah kartunis ternama di Prancis ada di antara 12 korban tewas akibat serangan maut ke kantor majalah Charlie Hebdo, Rabu (7/1), di Paris.
Salah satu korban tewas adalah Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo Stephane Charbonnier yang lebih dikenal dengan nama Charb. Korban tewas lain adalah para kartunis yang dikenal dengan panggilan Cabu, Tignous, dan Wolinski.
Stephane Charbonnier diketahui sudah beberapa kali mendapat ancaman pembunuhan akibat sejumlah publikasi majalah ini yang kerap dianggap menghina Islam. Selama ini, Stephane hidup dalam pengawalan ketat aparat keamanan.
Majalah Charlie Hebdo memang dikenal kerap menerbitkan kartun-kartun satir. Majalah yang terbit sejak 1970 ini, mendapat inspirasi namanya dari tokoh kartun Amerika, Charlie Brown. Sejak awal majalah ini diterbitkan untuk "meledek" selebriti, politisi, bahkan pemuka agama.
Pada 2006, Charlie Hebdo menjadi target utama kelompok-kelompok Islam radikal setelah mencetak ulang 12 kartun Nabi Muhammad SAW yang sempat diterbitkan harian Denmark, Jyllands-Posten.
"Sejak karikatur Nabi Muhammad diterbitkan, majalah ini terus mendapatkan ancaman," kata Richard Malka, kuasa hukum majalah Charlie Hebdo, kepada radio RTL.
"Kami hidup di bawah ancaman selama delapan tahun. Memang ada perlindungan, tetapi mereka tak berdaya melawan penyerang yang membawa Kalashnikov," tambah Malka.
Menurut perspektif Malka, mereka menjadi sasaran kekerasan hanya karena "membuat kartun".
Sebenarnya Charlie Hebdo bukan majalah yang cukup besar. Tirasnya hanya sekitar 30.000 eksemplar tiap pekan.