Latar Belakang Kisah Majalah Kartun Satir yang Mendapat Serangan Mematikan

By , Kamis, 8 Januari 2015 | 09:48 WIB

Charlie Hebdo (atau yang dalam bahasa Inggris, Charlie Weekly) adalah majalah Prancis yang memuat kartun-kartun satir, laporan, polemik hingga lelucon. Media tersebut dikenal anti-agama dan sayap kiri, memuat artikel terkait kaum ekstrem kanan, Katolik, Islam, Yahudi, politik, budaya, dan lain-lainnya.

Menurut Pemimpin Redaksi majalah tersebut, Stephane Charbonnier, majalah itu memuat sudut pandang sayap kiri dan bahkan orang-orang yang memiliki pandangan abstain.

Majalah tersebut muncul pada tahun 1969 hingga 1981 yang akhirnya sempat berhenti.

Namun, pada tahun 1992 majalah tersebut bangkit kembali. Charb, panggilan Stephane Charbonnier, merupakan pemimpin redaksinya saat ini.

Ia memegang majalah tersebut sejak tahun 2009.

Majalah tersebut pernah memuat edisi kontroversial pada 3 November 2011. Berbagai reaksi dari masyarakat Muslim dunia muncul atas pemuatan edisi tersebut.

Namun, Charb menyatakan majalah yang dikelola dirinya bebas menyatakan apa pun.