Prancis Sebarkan Dua Bersaudara Diduga Pelaku Serangan

By , Kamis, 8 Januari 2015 | 11:20 WIB

Polisi Prancis, Kamis (8/1), menerbitkan sejumlah foto dua orang bersaudara yang sedang diburu karena merupakan tersangka pembantaian berdarah di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris, kemarin.

Polisi meminta bantuan masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang kedua orang itu, yang bersama satu orang lagi telah menembak mati 12 orang di kantor majalah tersebut, Rabu.

Polisi Paris mengatakan, surat perintah penangkapan telah dikeluarkan terhadap Cherif Kouachi (32) dan saudaranya, Said Kouachi (34), yang "mungkin bersenjata dan berbahaya".

Polisi mengatakan, kakak beradik itu berasal dari Paris. Sementara itu, tersangka ketiga yang diidentifikasi sebagai Hamyd Mourad (18) berasal dari Reims, kota di timur laut Prancis. Perburuan ketiga orang itu telah dikonsentrasikan di wilayah Croix Rouge Reims, sekitar dua jam perjalanan dengan mobil dari Paris.

Puluhan anggota unit anti-teror Prancis mengepung sebuah bangunan apartemen, dan ada sejumlah laporan bahwa sebuah flat telah disisir. Gambar siaran langsung di televisi menunjukkan bahwa polisi berada di sekitar gedung, sementara warga yang menjadi penonton mengambil foto.

Para tersangka dilaporkan sebagai anggota Al Qaeda Yaman.

Sementara itu, semalam, ribuan orang berkumpul di Republique Square di dekat tempat kejadian untuk menghormati para korban. Para pengunjuk rasa memegang poster bertuliskan "Je suis Charlie" atau "Saya Charlie".

Metronews semalam melaporkan bahwa ketiga tersangka, semuanya warga Prancis dan Mourad, dilaporkan sebagai seorang tunawisma.

Ada klaim yang masih simpang siur bahwa ketiga orang itu telah ditangkap di tempat yang berjarak sekitar 100 mil di Reims. Namun, laporan itu tidak dapat diverifikasi.

Cherif Kouachi dikatakan pernah dipenjara pada tahun 2008 karena berpartisipasi dalam jaringan militan yang mencoba untuk mengirim para petempur ke Irak.

Dua pejabat senior kontra-terorisme AS mengatakan kepada NBC News bahwa salah satu tersangka tewas, dan yang lain dalam tahanan. Namun, laporan itu juga tidak dapat dikonfirmasi. Seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa belum ada penangkapan.