Penyelam Basarnas Bersiap untuk Lanjutkan Pencarian Kotak Hitam

By , Jumat, 9 Januari 2015 | 14:00 WIB

Kondisi cuaca dan arus mendukung pencarian kotak hitam pesawat Air Asia QZ8501 yang dilakukan oleh para penyelam Basarnas di Selat Karimata, Kalimantan Tengah.

Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan para penyelam telah disiapkan di sejumlah kapal yang memiliki alat untuk mendeteksi sinyal kotak hitam pesawat.

"Jika ada terdeteksi dan cuaca baik , visibility juga baik maka akan diurunkan dulu penyelam daripada ROV agar lebih cepat," jelas Soelistyo.

Soelistyo mengatakan pencarian kotak hitam diteruskan hari ini belum dapat mengkonfirmasi keberadaan kotak hitam di bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501, seperti disampaikan dalam keterangan pers Jumat (9/1).

Ketika menjawab pertanyaan wartawan mengenai kabar yang menyebutkan tim kotak hitam tidak ditemukan di rongga pesawat, Soelistyo mengatakan belum dapat mengkonfirmasi mengenai keberadaan kotak hitam.

"Informasi ini saya terima tetapi saya tidak mau katakan konfirmasi ini semua sebelum ada gambar, dan dicocokan dengan gambar sebelumnya, serta diklarifikasi oleh KNKT. Sebelum ada konfirmasi KNKT saya tidak akan memastikan. Saya terima informasi ini tetapi belum konfirm," jelas Soelistyo.

Dalam keterangan pers Jumat (9/1) itu Soelistyo tidak menyebutkan soal keterangan Panglima TNI yang menyebutkan telah mendeteksi sinyal 'ping'.

Kepala Pusat Penerbangan dan Luar Angkasa Temasek TAAC di Politeknik Temasek Singapura, Paul Yap, mengatakan mendeteksi kotak hitam pesawat tidaklah semudah yang digambarkan banyak orang.

Menurut dia, sinyal 'ping' dari kotak hitam biasanya memiliki kekuatan memancar sampai radius sembilan mil tetapi tergantung pada sejumlah variabel, yaitu kondisi cuaca, temperatur air dan sebagainya.

"Tidak sederhana seperti yang dipikirkan orang, sangat tergantung ( kadar garam, lapisan termal ) dinamika bagaimana suara itu memancar di dalam air, lebih seperti seni dibandingkan sains," jelas dia.

Yap menyatakan kotak hitam terbuat dari bahan yang tahan 'tabrakan' tetapi kerusakan dapat terjadi tergantung pada sudut dan kecepatan pesawat ketika jatuh, yang dapat menyebabkan data di dalamnya rusak.

Dia menambahkan bahan yang tahan 'tabrakan' itu menyebabkan bukan hal yang mengejutkan jika terjadi kerusakan fisik pada kotak hitam tetapi bagian dalamnya masih utuh.