Siap-siap Liburan Hemat di ASTINDO Fair

By , Jumat, 16 Januari 2015 | 09:00 WIB

Asosiasi Perusahaan Agen Penjualan Tiket Indonesia (ASTINDO) tahun ini akan kembali menggelar ASTINDO Fair 2015 di dua kota besar di Indonesia, yaitu di Jakarta pada 17-19 April di Plenary & Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center (JCC) dan Surabaya pada 23-26 April di Grand City Mall Surabaya.

Tahun ini memasuki penyelenggaraan yang kelima kalinya di Jakarta, dan kedua kalinya di Surabaya. “ASTINDO Fair merupakan ajang consumer fair pertama yang sepenuhnya diselenggarakan oleh ASTINDO, dan telah menjadi kalender tahunan kami,” ungkap Elly Hutabarat, Ketua Umum Astindo, saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (15/1/15).

Dari tahun ke tahun, kebanyakan pengunjung membeli paket liburan, paket khusus dan tiket penerbangan dengan harga promosi sesuai dengan destinasi pilihan masing-masing. Adapula yang mencari referensi liburan hemat.

Tahun lalu jumlah pengunjung 65.000 orang dengan total transaksi penjualan mencapai Rp90 miliar. Dari Rp90 miliar, hanya 25 persen untuk penjualan ke domestik, dan 75 persen penjualan ke luar negeri.

Di ASTINDO Fair, ada bank partner yang dapat menyediakan cicilan, dalam jangka waktu selama satu tahun. Pilihan liburan paket ke luar negeri pun beragam seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, Korea, Eropa, dan Amerika.

Wisata domestik favorit Indonesia yang masih banyak dipilih adalah Bali, dan Lombok. Sedangkan untuk di luar negeri, Jepang dan Korea masih menjadi favorit destinasi. Terlebih lagi dengan mata uang Jepang yang sedang turun, liburan ke Jepang akan lebih terjangkau.

“Rangkaian program ASTINDO Fair juga akan diisi dengan peluncuran produk, pertunjukan budaya serta presentasi tujuan wisata oleh badan promosi pariwisata mancanegara dan domestik,” kata Anto Hadianto Ketua Panitia ASTINDO Fair 2015.

Peserta pameran ASTINDO Fair diikuti oleh 100 peserta pameran yang terdiri dari 50 travel agent, 16 badan promosi pariwisata internasional dan domestik, 10 maskapai penerbangan asing dan domestik, ditambah industri pendukung seperti hotel, wahana wisata, cruise lines, asuransi perjalanan, perbankan, telekomunikasi, perlengkapan wisata, dan media pendukung.