Di Aceh, banjir antara lain melanda 20 desa di Kabupaten Pidie, 16 desa di Kabupaten Subulussalam, 3 desa di Aceh Tenggara, 17 desa di Aceh Tamiang, dan 52 desa di Kabupaten Aceh Utara. Ketinggian banjir di lima kabupaten itu 40-150 sentimeter.
Sebagian besar warga bertahan di rumah atau mengungsi ke rumah kerabat, masjid, dan kantor kecamatan. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Pengajar pada Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala sekaligus anggota Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia, Masimin, mengatakan, banjir terjadi karena berkurangnya tempat serapan air di kawasan hulu.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan, pihaknya terus berupaya menangani banjir karena degradasi lingkungan. Pihaknya telah mengeluarkan moratorium izin usaha pertambangan mineral, logam, dan batubara di Aceh sejak 30 Oktober 2014 hingga dua tahun ke depan.
Di Sumatera Utara, ribuan rumah di Kabupaten Langkat hingga Kamis juga masih terendam banjir. Kondisi ini akibat meluapnya dan jebolnya tanggul Sungai Batang Serangan. Banjir menewaskan Zendamia Sitepu (35), warga Kecamatan Batang Serangan, karena terseret arus.
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, kemarin, mendatangi korban banjir dan meminta warga untuk mengungsi ke tempat aman. Gubernur memberikan bantuan kepada korban dan berjanji mengeruk sungai. !break!
Atap ambruk
Sementara Di Sidoarjo, Jawa Timur, hujan deras dan angin kencang menyebabkan atap ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri 1 Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena pada saat kejadian tidak ada aktivitas belajar.
Di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sedikitnya 28 rumah dan pekarangan retak-retak dan terancam longsor karena angin kencang yang menyertai hujan deras. Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Majalengka, Ujang S, mengatakan, tanah retak dan rawan longsor itu di Desa Cibeureum, Kecamatan Talaga. "Rumah warga retak-retak sejak 5 Januari lalu. Warga sudah diimbau mengungsi karena hujan deras yang disertai angin kencang akhir-akhir ini terus terjadi dan berpotensi menimbulkan longsor," katanya.
Di Kabupaten Cirebon, empat tempat di tanggul Sungai Cisanggarung yang berbatasan dengan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kini dalam kondisi kritis dan rentan jebol saat sungai meluap.
Longsor yang menutup jalan juga mulai terjadi di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Pemerintah Kabupaten Pemalang menyiapkan kawat beronjong untuk dipasang di desa-desa rawan longsor serta membagikan karung plastik ke desa-desa rawan banjir.
Berdasarkan BNPB, sejak Senin (12/1) tercatat banjir terjadi di sejumlah kabupaten/kota antara lain Malinau, Langkat, Kudus, Tegal, Demak, Rokan Hilir, Pandeglang, Semarang, Situbondo, Aceh Tamiang, Donggala, Labuan Batu Utara, Tebing Tinggi, Medan, Kupang, dan Jayapura.