Olahraga panjat tebing tentu sudah sangat familiar bagi pecinta kegiatan alam bebas. Pendakian semacam ini kerap menantang nyali para pendaki untuk mencapai titik daki yang mampu memacu dopamin. Sekelompok pemanjat tebing tentu ingin olahraga penuh resiko ini tetap mementingkan keselamatan. Beberapa pemanjat lainnya mempertaruhkan nyawa untuk kesalahan terkecil yang bisa saja terjadi saat pemanjatan. Tingkat kesulitan olahraga ini berkisar antara 5.0 hingga 5.15 untuk tingkat tersulit.
Kelly Cordes yang juga editor senior di American Alpine Journal membagi pandangannya tentang pendakian tanpa alat bantu eksternal tersulit yang pernah dilakukan. Alat bantu eksternal dalam hal ini adalah bantuan dari rekan pemanjat untuk membantu pemanjat naik lebih tinggi. Pendakian bebas ini tetap menggunakan tali keselamatan meskipun begitu dibutuhkan tangan dan kaki yang bertenaga dari para pendaki dalam menyelesaikan setiap misinya.
Terinspirasi dari kesuksesan panjat tebing bebas pertama yang dilakukan oleh Tommy Caldwell dan Kevin Jorgeson. Pendakian ini sendiri dilakukan di El Capitan dengan bagian tersulit yang disebut Dawn Hall di Taman Nasional Yosemite, Amerika Serikat.
Mungkin pendakian yang bisa menjadi tonggak panjat tebing adalah pendakian di Elbsandstein, Jerman dekat perbatasan Ceko. Setengah abas setelah pendakian di Elbsandstein, John Gill melakukan pendakian di Needles, South Dakota.
Kelly dengan mempertimbangkan beberapa masukan dari tokoh pendakian seperi Lynn Hill, Alex Honnold, John Long dan tentunya pemanjat tebing yang melatarbelakangi pandangan Kelly tentang panjat terbit tersulit yang pernah dilakukan yakni Tommy Caldwell.
Sumber: National Geographic