Utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, Kamis (15/1) mengatakan, saat ini pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) hanya berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Aleppo.
"Saya harus membeberkan fakta bahwa Kota Aleppo tak bisa diabaikan begitu saja," kata De Mistura sambil mengatakan tengah berupaya menciptakan gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak di kota tersebut.
De Mistura, diplomat berdarah Swedia-Italia yang ditunjuk menjadi utusan PBB untuk Suriah pada Juli lalu, mengatakan Aleppo adalah simbol mikrokosmos untuk seluruh Suriah.
"Selama dua tahun Aleppo mengalami penderitaan dan dari kota itu jumlah pengungsi terbanyak berasal," tambah De Mistura.
"Langkah menuju sebuah solusi politik harus terjadi tahun ini. Kita harus memastikan kondisi 2014 tidak terulang ketika kita mendengar seruan dari kita semua termasuk PBB namun nyaris tak ada yang terjadi," lanjut De Mistura.
Kota kuno Aleppo telah menjadi ajang pertempuran habis-habisan sejak pemberontakan melawan Presiden Bashar al-Assad pecah pada 2011.
Pemerintah Damaskus menuntut agar pemberontak menyerahkan persenjataan berat mereka dan mengizinkan kembalinya para pejabat pemerintahan lokal ke Aleppo. Sebaliknya, pemberontak menuntut jaminan bahwa harus tercipta gencatan senjata total dan tidak digunakan Damaskus untuk mengirim pasukannya ke lokasi lain.