Mungkinkah Erupsi Gunung Api Mampu Perlambat Laju Pemanasan Global?

By , Minggu, 18 Januari 2015 | 14:30 WIB

Ketika gunung api meletus maka akan mengeluarkan abu serta gas dengan kuantitas besar. Bahkan abu vulkanik yang dihasilkan mampu mencapai atmosfer hingga menutupi radiasi matahari. Hal ini akan memberikan efek ‘pendinginan’ bagi bumi yang tengah dirundung peningkatan suhu.

Anda tentu masih ingat kisah meletusnya Gunung Api Tambora tahun 1815, bukan? Letusan gunung Tambora bahkan terdengar hingga Pulau Sumatera dan daya jelajah abu vulkaniknya hingga Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Maluku. Akibat letusan Gunung Tambora, bumi tertutup abu vulkanik hingga satu tahun hingga muncul sebutan “Tahun Tanpa Musim Panas”.

Berangkat dari fenomena alam itu, sebuah studi dilakukan Massachusetts Institute of Technology mengungkap bahwaerups gunung api kecil mungkin dapat menjadi mitigasi serta pengurangan laju pemanasan global. Faktanya, akibat dari aktivitas gunung api memang mampu membantu mengurangi kadar karbon di atmosfer.

Penelitian ini memfokuskan pada efek aerosol yang mencapai atmosfer. Peneliti menggunakan balon, dan radar laser untuk mengkalkulasi dampak letusan gunung api.

Mereka mendapati bahwa sekitar satu lusin letusan gunung api kecil di seluruh dunia selama 15 tahun terakhir memang mengurangi efek pemanasan dari emisi rumah kaca. Selama periode yang sama pula, laju pemanasan global juga ikut melambat.