Presiden Uruguay Jose Mujica ternyata tak hanya dikenal dengan julukan presiden termiskin di dunia. Mujica juga dikenal sebagai seorang yang murah hati.
Suatu hari, seorang pria bernama Gerhald Acosta baru saja diberhentikan dari tempat kerjanya di sebuah pabrik kertas di Montes del Plata. Acosta, di tengah keresahannya, berjalan kaki menuju ke kediamannya ketika sebuah mobil berhenti di sampingnya dan menawarkan tumpangan.
Betapa terkejutnya Acosta karena orang yang menawarkan tumpangan itu adalah Presiden Jose Mujica dan istrinya, Lucia Topolansky. Kendaraan yang digunakan Mujica juga bukan mobil kepresidenan yang mewah, tetapi sebuah mobil VW Beetle berwarna biru keluaran 1987.
"Saya tak memercayai apa yang saya lihat. Presiden memberi saya tumpangan. Padahal, sebelumnya puluhan mobil melewati saya tanpa menawarkan tumpangan," kata Acosta kepada harian El Observador.
"Saat turun dari mobil, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada beliau sebab tak semua orang mau menolong orang lain di jalanan, apalagi dia seorang presiden," tambah Acosta.
Tak hanya memberi tumpangan, Presiden Mujica dan istrinya juga mengizinkan Acosta untuk mengabadikan momen langka itu yang kemudian diunggah Acosta ke akun Facebook-nya.
Presiden Mujica dan istrinya memang dikenal dengan gaya hidupnya yang sangat sederhana. Mujica, yang adalah mantan pemimpin pemberontak Tupamaro, bahkan menolak tinggal di istana kepresidenan saat terpilih menjadi orang nomor satu Uruguay pada 2010.
Dia dan istrinya memilih tetap tinggal di rumah pertaniannya yang sederhana. Mujica bahkan mendonasikan sebagian besar gaji bulanannya sebagai presiden untuk organisasi amal yang mengurus para tunawisma.
Presiden Mujica dan istrinya memang dikenal dengan gaya hidupnya yang sangat sederhana.
Awal tahun ini, Mujica memperkirakan total kekayaan yang dimilikinya hanya sebanyak 322.883 dollar atau sekitar Rp 4 miliar, sangat sedikit untuk seseorang yang berpredikat sebagai presiden.
"Seorang presiden adalah seorang pejabat tinggi yang dipilih untuk bekerja. Dia bukan raja, apalagi dewa. Dia juga bukan tukang sihir yang mengetahui segalanya," ujar Mujica dalam wawancara dengan Al Jazeera beberapa waktu lalu.
"Presiden adalah seorang pelayan rakyat. Saya pikir gaya hidup ideal seorang presiden adalah hidup seperti kebanyakan rakyat yang diwakili dan dilayaninya," tambah Mujica.