Tes ini melacak jejak protein tertentu bernama troponin yang mengindikasikan adanya kerusakan pada otot jantung.
Selama ini, berdasarkan penelitian yang dilakukan Royal Infirmary of Edinburgh, gejala penyakit jantung pada perempuan seperti nyeri dada luput dari deteksi sejumlah tes standar.
Hal itu sejalan dengan hasil kajian Yayasan Jantung Inggris terhadap 1.126 pria dan perempuan yang pernah menjalani perawatan di rumah sakit atas dugaan serangan jantung.
Setelah melalui uji troponin standar, sebanyak 117 pria dan 55 perempuan dari 1.126 orang itu didiagnosa menderita sakit jantung.
Namun ketika para peneliti menggunakan tes yang lebih sensitif, jumlah perempuan yang didiagnosa menderita sakit jantung meningkat menjadi 111 atau 22%.
"Karena berbagai alasan, gejala penyakit jantung pada perempuan kurang jelas. Jika hasil tes negatif, mereka akan dipulangkan dan justru mengalami [serangan jantung] dalam beberapa bulan ke depan karena mereka tidak dirawat dengan patut," kata seorang peneliti, Dr. Anoop Shah.
Dr. Shah mengaku akan kembali melakukan penelitian guna memastikan jenis tes troponin yang klop bagi perempuan sehingga serangan jantung pada kaum hawa bisa dicegah secara signifikan.