Investasi Pariwisata di Bali Tidak Lagi Terpusat pada Wilayah Selatan

By , Kamis, 22 Januari 2015 | 21:13 WIB

Investasi di Bali kini tidak lagi terpusat di Bali bagian selatan, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar. Wilayah utara seperti Klungkung pun mulai diminati investor.

Salah satu indikator, berdasarkan data Bank Indonesia wilayah Bali, pertumbuhan kredit investasi sektor perdagangan, hotel, dan restoran di Klungkung tertinggi.

Angka pertumbuhannya 41,36 persen pada November 2014, mengalahkan pertumbuhan di Badung (13,56 persen) dan Gianyar (26,36 persen).

Pantai Pandawa di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. | Arsip Indonesia Travel

Kepala Perwakilan BI wilayah Bali Dewi Setyowati, akhir pekan lalu, mengatakan, ini bisa menjadi awal yang baik pada iklim investasi pariwisata di wilayah selain Bali Selatan. Ia berharap kabupaten lainnya bisa terdorong untuk bisa kreatif menjadikan daerahnya menarik bagi calon investor.

Menurut dia, tingginya pertumbuhan kredit di Kabupaten Klungkung karena dipicu maraknya pengembangan pariwisata di sana. Pengembangan pariwisata tersebut antara lain adalah masuknya Nusa Penida ke dalam 21 Kawasan Strategis Pariwisata Bali, dan digelarnya Festival Nusa Penida 2014 pada Juni 2014.

Perahu nelayan bersandar di Pantai Nusa Penida, Bali. (Yuniadhi Agung/Kompas)

Dewi menilai, ini bisa memecah konsentrasi investasi, terutama di Badung, Gianyar, dan Denpasar. Dia berharap pemerintah setempat mampu menciptakan iklim investasi yang menarik. Ini bisa mendongkrak pendapatan per kapita kabupaten di Bali bagian utara yang masih rendah dari Bali bagian selatan.

Baca juga: Bandara Kedua Bali di Utara Pulau!break!

Meski pertumbuhan kredit investasi membaik di luar Bali selatan, penyaluran kredit berdasarkan lokasi bank masih didominasi bank yang berada di Bali selatan, yaitu sebesar 62,26 persen. Ini karena mayoritas penduduk menengah ke atas yang memiliki pendapatan relatif tinggi berada di Kota Denpasar.

Patung sepasang penari Bali di gerbang Tanah Lot, Bali. Menurut data Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tanah Lot adalah destinasi yang terbanyak menerima wisatawan domestik maupun asing di Bali. Selama 2013, Tanah Lot menerima lebih dari tiga juta wisatawan. (Reynold Sumayku/National Geographic Indonesia)

Mayoritas penduduk menengah ke atas berpendapatan relatif tinggi berada di Denpasar.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana I Wayan Ramantha mengatakan, pertumbuhan Bali masih bergantung pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran.

Dari pertumbuhan ekonomi 6 persen, sektor tersebut menyumbang 2,37 persen.

Untuk membantu ketertarikan calon investor serta wisatawan menyebar ke seluruh wilayah, katanya, perlu ada perbaikan infrastruktur dan membuat pariwisata yang inovatif.