Sejak 2013, jumlah pengguna Facebook hanya mengalami sedikit peningkatan. Meski masih menjadi media sosial paling populer, minimnya peningkatan jumlah pengguna tersebut memunculkan anggapan bahwa orang-orang sudah bosan dengan Facebook. Benarkah demikian?
Ternyata jawabannya tidak. Minimnya peningkatan jumlah pengguna Facebook lebih didasari pada sudah sangat banyaknya jumlah pengguna Facebook. Hal ini dapat diartikan populasi pengguna Facebook sudah berada di titik jenuh, sehingga kemungkinan untuk mendapatkan anggota baru tergolong kecil.
Hal lain yang mampu menyanggah anggapan bahwa orang-orang sudah bosan dengan Facebook adalah adanya tanda-tanda bahwa media sosial milik Mark Zuckenberg ini belum ditinggalkan penggunanya. Tanda-tanda yang dimaksud adalah peningkatan tingkat interaksi para penggunanya. Mereka rutin dan betah berkunjung ke Facebook.
Hasil riset Pew Research Center menunjukkan bahwa tingkat interaksi pengguna Facebook meningkat menjadi 70 persen, jika dibandingkan dengan tingkat interaksi pada 2013, yaitu 63 persen.
Penelitian yang dilakukan melalui wawancara via telepon (fixed line dan mobile) kepada 2.003 orang di Inggris dan Spanyol tersebut juga menemukan bahwa pengguna Facebook didominasi orangtua. Sebanyak 56 persen penggunanya adalah orang berusia di atas 65 tahun.
Sementara itu, pengguna internet yang lebih muda, usia 18 dan 29 tahun, justru lebih memilih Instagram. Media berbagi foto yang dimiliki Facebook itu mencatat pertambahan pengguna yang signifikan. Namun, tingkat interaksinya hanya 49 persen.