Siswa SD Paling Tua, Seorang Nenek 90 Tahun

By , Jumat, 23 Januari 2015 | 15:30 WIB

Seorang wanita Kenya berusia 90 tahun masuk kelas sekolah dasar bersama enam dari cicitnya.

Duduk di barisan depan kelas mengenakan seragam sekolahnya, Priscilla Sitienei menyimak penuh perhatian saat menulis nama-nama hewan dalam bahasa Inggris di buku catatan.

Ia masuk sekolah Leaders Vision Preparatory School lima tahun yang lalu. Sehari-harinya wanita ini bekerja sebagai seorang bidan dan sudah menjalani profesi itu selama 65 tahun terakhir di desanya, Ndalat di Rift Valleyi.

Ia bahkan membantu kelahiran sejumlah orang yang kini menjadi teman sekelasnya sendiri, yang berusia antara 10 dan 14 tahun.

Dikenal dengan panggilan sayang Gogo, berarti "nenek" dalam bahasa Kalenjin, ia akhirnya bisa belajar membaca dan menulis pada usia hampir seabad, kesempatan yang dulu dia tidak pernah miliki sebagai seorang anak (ia lahir saat Kenya masih dijajah Inggris dan tumbuh besar di tengah perjuangan negaranya untuk mencapai kemerdekaan).

Ia menjelaskan mengapa dia ingin kembali ke sekolah. "Saya ingin bisa membaca Alkitab, saya juga ingin menginspirasi anak-anak agar mendapatkan pendidikan. Terlalu banyak anak yang dewasa tanpa sekolah."

"Saya melihat anak-anak yang tersesat, anak-anak yang tanpa ayah, hanya akan hilir mudik, putus asa. Saya ingin menginspirasi mereka untuk masuk sekolah."

Pada awalnya sekolah menolak waktu ia mendaftarkan diri. Namun, segera mengerti betapa besar tekadnya untuk belajar.

Kepala Sekolah David Kinyanjui percaya Gogo adalah teladan bagi seluruh siswa. "Saya sangat bangga padanya," katanya. "Gogo merupakan berkah bagi sekolah ini, ia telah menjadi motivator untuk semua siswa."

Sekolah dasar di Ndalat mengatakan akan menulis surat kepada Guinness Book of Records untuk memberitahu tentang ini.

Gogo pun mengatakan ia ingin belajar baca tulis agar bisa membantu membagikan keahlian kebidanannya dan menuliskan pengetahuannya tentang obat-obatan herbal.

Pelajaran utama dari Gogo sendiri adalah bahwa tidak pernah ada hal yang terlambat.

"Saya ingin mengatakan kepada seluruh anak di dunia, terutama perempuan, bahwa pendidikan akan menjadi kekayaan kita," katanya, "Dengan pendidikan, kita bisa menjadi apa pun yang kita inginkan— dokter, pengacara atau pilot."