Badan utama atau main body pesawat AirAsia QZ8501 jatuh kembali ke dasar Laut Jawa pada Sabtu (24/1) siang. Kejadian itu terjadi saat tim SAR gabungan berupaya mengangkat badan pesawat ke permukaan laut menggunakan empat balon pengapung atau lifting bag dan tali baja webbing sling.
Penyebabnya, tali baja yang mengikat rangka badan pesawat terlepas dari posisi pemasangan.
"Karena badan pesawat sudah lemah dan rapuh membuat posisi (tali pengikat) tidak stabil sehingga badan pesawat lepas lagi dan kembali ke dasar laut," kata Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama SB Supriyadi, di Posko Utama Pencarian AirAsia QZ8501, Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Karena badan pesawat sudah lemah dan rapuh membuat posisi (tali pengikat) tidak stabil sehingga badan pesawat lepas lagi dan kembali ke dasar laut
Selain karena tidak stabilnya tali pengikat, jatuhnya lagi badan pesawat juga disebabkan oleh derasnya arus bawah laut. Saat itu, kecepatan arus bawah laut mencapai 3 sampai 5 knot dan jarak pandang atau visibility penyelam hanya 1 sampai 2 meter.
Ia menceritakan, mulanya tim penyelam yang terdiri dari 73 penyelam Marinir memasang tali baja untuk mengikat badan pesawat yang setengah bagiannya sudah hancur itu. Tali tersebut juga terhubung dengan empat lifting bag berkukatan daya angkut masing-masing 10 ton.
Setelah empat lifting bag tersebut diisi dengan gas, maka badan pesawat mulai terangkat sedikit demi sedikit.
Namun tujuh meter menjelang permukaan, arus kuat dan pinggiran pintu darurat yang tajam membuat tali penyambung putus dan badan pesawat kembali meluncur ke dasar laut. Diperkirakan masih terdapat banyak jenazah korban itu terjatuh kembali ke dasar laut.
Tim penyelam sempat berusaha memasang kembali tali pengikat ke badan pesawat. Namun, upaya tersebut dihentikan pada Sabtu sore, setelah cuaca di bawah laut semakin buruk.
Sejak penyelam memasuki kabin pesawat di kedalaman 30 meter, sedikitnya delapan jenazah telah ditemukan. Dengan demikian, secara keseluruhan terdapat 69 jasad yang sudah dievakuasi dari 162 orang di dalam pesawat AirAsia QZ 8501 saat lepas landas dari Bandara Juanda menuju Singapura, 28 Desember 2014 lalu.