Masalah pada jantung bisa menyebabkan kematian mendadak setelah berolahraga. Kasus ini beberapa kali menimpa seseorang yang baru saja melakukan olahraga dengan intensitas tinggi seperti sepakbola dan tenis.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Beny Hartono mengatakan, beberapa kasus kematian mendadak dapat disebabkan karena gangguan irama jantung atau aritmia.
Beny menjelaskan, orang-orang yang rutin berolahraga seperti atlet biasanya mengalami pembesaran otot jantung. Pembesaran otot ini berisiko mengganggu listrik jantung. Adapun listrik jantung yang bermasalah membuat gangguan irama jantung. Jantung bisa berdenyut sangat cepat dari biasanya.
Beberapa kasus kematian mendadak dapat disebabkan karena gangguan irama jantung atau aritmia.
“Listrik jantung ini jalannya di otot. Pembesaran otot kadang-kadang bisa mengakibatkan gangguan di listrik,” terang Beny dalam diskusi di RS Premier Bintaro beberapa waktu lalu.
Menurut Beny, faktor terlalu lelah seusai berolahraga dapat memicu gangguan irama jantung. Saat olahraga, jantung membutuhkan lebih banyak oksigen agar tetap bisa memompa darah dengan baik.
Beny mengatakan hal ini bisa saja terjadi pada usia muda. Untuk itu, sebaiknya memeriksakan kesehatan jantung ke dokter.
Adanya risiko ini pun bukan berarti Anda harus berhenti berolahaga. Menurut Beny, olahraga sangat baik dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, olahraga sebaiknya dilakukan sesuai kemampuan masing-masing.
“Olahraga harus dilakukan, tapi jangan berlebihan,” imbuhnya.
Untuk menjaga kesehatan jantung, jalani pula pola makan yang baik dan tinggalkanlah kebiasaan hidup tak sehat seperti merokok dan minum alkohol.