Badan Cuaca AS Salah Prediksi "Badai Salju Bersejarah"

By , Rabu, 28 Januari 2015 | 11:00 WIB

Badan Cuaca Nasional AS (NWS) mengakui bahwa perkiraan cuaca mereka salah, setelah memperingatkan akan terjadinya badai salju terburuk sepanjang sejarah.

Badai yang terjadi menumpuk salju di Connecticut dan Massachusetts, namun sebagian besar Kota New York terhindar dari badai salju.

Wali Kota Bill de Blasio, membela klaim yang menyebutkan ia bereaksi berlebihan terhadap peringatan cuaca, dan mengatakan bahwa ia hanya bertindak sesuai dengan informasi yang tersedia.

Kota-kota yang terletak di pesisir mulai dari Long Island hingga Maine masih mendapatkan peringatan badai salju.

“Badai musim dingin yang kian buruk sangat susah untuk diprediksi,” tulis NWS pada halaman Facebook mereka.

“Badai telah bergerak ke arah timur dan akan berlalu lebih cepat dari prediksi kami selama dua hari belakangan ini.

“Hal itu mengakibatkan salju yang lebih sedikit dari yang diprediksi untuk daerah bagian barat,” tambah mereka.

Keadaan darurat dinyatakan pada hari Senin di beberapa negara bagian di timurlaut AS, dan ahli meteorologi memprediksi ketebalan salju hingga 90 cm. Angka tersebut kemudian diralat.

Pihak berwenang di New York City menerapkan larangan mengemudi—yang sekarang sudah dicabut—dan mengambil keputusan mengejutkan untuk menutup sistem kereta bawah tanah.

Namun pada Selasa (27/1), warga New York disambut kota yang berselimutkan salju lebih sedikit dari yang diprediksi, dan warga kembali melanjutkan aktivitas mereka.

“Apakah anda memilih untuk siap atau tidak siap? Apakah anda lebih memilih aman atau tidak aman?” kata De Blasio.