Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyampaikan preliminary report (laporan awal) terkait fakta-fakta awal kejadian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak satu bulan yang lalu.
Anggota tim investigasi AirAsia QZ8501Kapten Ertata Lananggalih menyatakan, pesawat sempat turun perlahan dari ketinggian yang ditentukan sebelum akhirnya hilang kontak dan mendekati permukaan air laut.
Sebelumnya, AirAsia QZ8501 terbang pada ketinggian stabil yaitu 32.000 kaki dari permukaan laut. Kemudian pesawat berbelok ke kiri dan mencoba menstabilkan kembali badan pesawat pada ketinggian normal, namun tak beberapa lama pesawat berpenumpang 162 orang itu naik.
"Pesawat naik 37.000 kaki sekitar 30 detik," kata Ertata di Kantor KNKT, Jakarta, Kamis (29/1).
Namun, selang beberapa lama, pesawat naik pada ketinggian 37.000 ribu kaki sebelum pesawat turun dan turun pada ketinggian 35.000 kaki. Selanjutnya, pesawat turun secara perlahan hingga hilang kontak.
"Kira-kira habis itu pelan-pelan turun dan seterusnya, turun pelan-pelan selama sekitar 3 menit 20 detik sampai rekamannya tidak terdengar lagi," ujar Ertata.
Hingga saat ini, Ertata belum bisa memastikan apa yang terjadi pada pesawat waktu itu. Namun, Ertata bisa menjelaskan dari data-data yang ada di Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR).