Gerbang besi rumah peraih Nobel Perdamaian dari Myanmar, Aung San Suu Kyi, akan dijual dalam pelelangan.
Teman Suu Kyi, Soe Nyunt, melelang pagar itu dengan harga awal US$200.000 atau setara dengan Rp2,5 miliar.
Uang hasil lelang bakal mengalir ke markas Partai Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang didirikan Suu Kyi.
Gerbang yang dicat merah dan kuning—sesuai dengan warna Partai NLD—menjadi simbol perlawanan terhadap junta militer Myanmar tatkala Suu Kyi menjadi tahanan rumah pada periode 1990-an sampai 2000-an.
Menurut wartawan BBC di Yangon, Jonah Fisher, Suu Kyi kerap berpidato dari balik gerbang itu ketika masih berstatus tahanan rumah.
Gerbang itu dicat merah dan kuning, sesuai dengan warna Partai Liga Nasional untuk Demokrasi.
Pun saat dia dinyatakan bebas dari status tahanan rumah pada 2010 lalu, gerbang itu menjadi saksi bisu.
Dalam berbagai foto yang mengabadikan momen itu, Suu Kyi tampak berdiri dari balik gerbang seraya menyalami para simpatisannya.
Sejak saat itu, gerbang tersebut diganti dengan gerbang baru berwarna abu-abu.
“Jika gerbang ini [bisa] berbicara, dia akan menarasikan sejarah perlawanan demokrasi Myanmar selama 25 tahun,” tulis Soe Nyunt dalam status akun Facebook.
Selain gerbang, turut pula dilelang plat nomor rumah Suu Kyi.