Sebagian Keluarga Penumpang MH370 Pertimbangkan Langkah Hukum

By , Senin, 2 Februari 2015 | 13:00 WIB

Keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 asal Tiongkok mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum setelah Malaysia secara resmi mengumumkan bahwa semua penumpang pesawat yang hilang itu diperkirakan telah tewas.

Pesawat itu membawa 239 orang ketika hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. Sebagian besar penumpang adalah warga negara China.

Anggota kelompok pendamping keluarga korban MH370 bertemu dengan perwakilan Pemerintah Malaysia dan Tiongkok setelah mereka diberi tahu bahwa keluarga mereka yang berada di dalam pesawat itu diperkirakan tewas.

Pengumuman dari Pemerintah Malaysia ini disampaikan oleh Azharuddin Abdul Rahman, kepala otoritas penerbangan sipil Malaysia, pada Kamis (29/1).

"Sebanyak 13 negara juga telah kehilangan putra-putri mereka akibat tragedi ini. Setelah kehilangan yang tiba-tiba ini, tetap penting bagi keluarga untuk mencoba melanjutkan kehidupan normal mereka, atau senormal mungkin yang mereka bisa,” jelas Azharuddin.

Kerabat korban tetap sangat curiga atas hilangnya pesawat itu, meskipun Malaysia mengatakan bahwa tidak ada pembenaran bagi spekulasi tentang mengapa pesawat berbalik dan menghilang.

Pencarian pesawat yang hilang serta investigasi keselamatan dan kriminal terus berlanjut. Sementara itu, laporan sementara soal tragedi ini akan diterbitkan departemen penerbangan sipil Malaysia pada 7 Maret, menjelang setahun hilangnya pesawat naas tersebut.