Di Melbourne, Insiden Kematian Akibat Stres dan Beban Kerja Tinggi

By , Selasa, 3 Februari 2015 | 14:30 WIB

Insiden kematian mendadak tiga peserta pelatihan psikiatri dan satu orang psikiater magang di sejumlah rumah sakit di Melbourne, Australia, mengungkap fakta mengenai lemahnya dukungan profesi kedokteran terhadap petugas medis yang menderita gangguan kesehatan mental.

Ketiga peserta pelatihan psikiatri yang meninggal itu diketahui bekerja di Rumah Sakit St Vincent's, Austin, dan Frankston, semuanya di Melbourne. Sementara satu orang psikiater yang meninggal tercatat baru satu minggu menjalani magang di Rumah Sakit Geelong, satu jam dari Melbourne.

Kepala Program Kesehatan Mental Beyond Blue, Mukesh Haikerwal mengatakan insiden kematian ini menunjukkan kurangnya dukungan dari profesi kedokteran.

"Hanya karena Anda tengah menjalani pelatihan atau seorang profesional kedokteran yang sedang magang tidak berarti Anda bebas dari masalah kesehatan mental," kata Dr. Haikerwal.

"Anda tetap harus mencari pertolongan, tetap butuh sistem yang berjalan secara semestinya di lingkungan kerja," jelasnya.

Dr. Haikerwal mengatakan dia pertama kali mengetahui kabar kematian 3 peserta pelatihan serta seorang psikiater magang ini dari rekannya. "Saya baru mengetahuinya setelah petugas jaga di tempat praktek saya datang dengan muka pucat. Ia mengaku terjaga sepanjang malam karena salah satu teman baiknnya meninggal," katanya.

Menurut Haikerwal dia sejak lama berusaha untuk meminta bertemu dengan sejumlah peserta pelatihan psikiatri mengenai masalah ini.

"Kematian mendadak empat orang dalam waktu singkat ini membuka banyak pertanyaan, mengapa kasus seperti ini terjadi dan apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi pemicunya," katanya.

Menurutnya beban kerja yang besar, stres, dan harapan terhadap petugas kesehatan adalah hal-hal yang bisa menjadi pemicu gangguan kesehatan di kalangan profesi kedokteran.

"Sistem yang berlaku saat ini benar-benar meremehkan bahaya," katanya seraya menambahkan, insiden kematian empat orang tersebut membuat banyak orang di dunia kedokteran Australia menjadi trauma.