Ubur-ubur bisa merasakan kondisi laut terkini, termasuk arus laut dan berenang melawan arah arus itu. Dengan cara ini, ubur-ubur mempertahankan formasi kumpulan (bloom) yang mirip hamparan bunga.
Itulah hasil studi tim internasional yang antara lain berisi peneliti dari Universitas Swansea (Inggris) dan Universitas Deakin (Australia) yang sudah dipublikasikan online dalam jurnal Current Biology.
Mereka memulai riset dengan memberi label 18 barrel besar ubur-ubur (Rhizostoma octopus) dari daerah Teluk Biscay, Prancis. Ubur-ubur ditangkap, lalu dimasukkan ke dalam pengukur kecepatan dan orientasi tubuh, sembari memasang sensor terapung untuk memantau dan mengukur arus lautan.
Hasilnya, ubur-ubur mampu aktif berenang melawan arus, tampaknya karena merasa hanyut. Pada bagian kedua riset, peneliti menggunakan data yang diperoleh untuk menyimulasikan pergerakan kumpulan ubur-ubur di lautan.
”Itu menunjukkan cara berenang yang aktif dan terarah membantu mempertahankan formasi hamparan sehingga ubur-ubur tidak terpencar atau hanyut ke daratan,” kata pemimpin peneliti, Graeme Hays, dari Universitas Deakin.
Para peneliti memperkirakan, hewan tersebut bisa merasakan arus melalui permukaan tubuh. Terkait kemampuan navigasi, peneliti menduga ubur-ubur berpedoman pada bidang magnet bumi.
Penelitian ini berguna untuk menambah kemampuan memprediksi pembentukan hamparan ubur-ubur yang frekuensinya meningkat sepuluh tahun terakhir yang mengganggu penangkapan ikan dan menyengat perenang.