Karena pemanasan global, terumbu karang menjadi sangat mungkin menjadi rusak karena pengasaman air laut. Atau lumba-lumba yang memperpendek daya jelajahnya karena pemanasan suhu.
Akan tetapi, pemanasan global yang menyebabkan air laut menjadi lebih hangat justru memicu ledakan populasi siput laut merah muda. Seperti yang terjadi di lepas pantai California Utara.
Peneliti dari California Academy of Sciences, UC Santa Barbara, UC San Diego, dan Bodega Marine Laboratory melaporkan, Okenia rosacea atau Hopkins Rose nudibranch salah satu jenis siput laut yang justru tumbuh pesat karena pemanasan suhu air laut.
Sebenarnya ledakan populasi siput laut ini telah diprediksi sejak 2011 silam dalam artikel di Journal Limnology and Oceanography. Dituliskan bahwa ledakan jumlah siput laut ini disebabkan karena kenaikan temperatur air laut.
Siput ini pernah ‘meledak’ jumlahnya sekitar 16 tahun silam karena hujan yang sangat deras serta pemanasan suhu air laut. Selain itu meledaknya jumlah siput laut ini juga terjadi karena fenomena iklim tahunan yang disebut El Nino.
Akan tetapi, sekarang ini fenomena El Nino tidak lagi terjadi. Kemudian para peneliti akhirnya bertanya-tanya penyebab ledakan jumlah siput laut merah muda. Walau tidak berbahaya, spesies ini sedikit banyak memberikan pengaruh bagi kehidupan dan ekosistem laut.
Penyebaran siput laut merah muda ini memberikan warna eksotis di perairan. “Kondisi iklim sekarang ini membuat ledakan pada jumlah siput laut merah muda. Pemanasan suhu air laut berarti menyebabkan makanan burung laut menjadi lebih sedikit. Ini merupakan dampak buruk bagi ekosistem laut,” papar Terry Gosliner seperti dikutip dari News Discovery.