Ketakutan Menjadi Tua, Mungkinkah Ada?

By , Sabtu, 7 Februari 2015 | 12:00 WIB

Seorang laki-laki remaja berusia 14 tahun di Meksiko terindikasi mengalami phobia bertumbuh dewasa. Ini terlihat ketika ia mengurangi makanan bernutrisi agar tubuhnya tidak bertumbuh besar yang akhirnya justru membuat bobot tubuhnya turun hingga 12 kilogram. Ia juga terus membungkuk untuk menyembunyikan tinggi badan serta berbicara dengan nada suara tinggi guna menutupi suaranya yang kian ‘berat’.

“Setiap kali ia menyadari ada bagian tubuhnya yang tumbuh besar, ia merasa takut dan khawatir. Bahkan remaja ini tidak ragu-ragu untuk menjalani operasi untuk menutupinya,” tulis peneliti dalam jurnal Case Reports in Psychiatry. Remaja ini juga percaya, apabila ia dewasa maka akan sangat mungkin mengalami sakit bahkan meninggal.

Melihat gejala tersebut, peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa remaja yang ketakutan bertumbuh dewasa ini mengalami gerascophobia atau ketakutan berlebih untuk menjadi tua. Fobia ini terbilang langka, pasalnya hanya ada dua kasus sebelumnya yang telah dilaporkan. Menurut laporan tersebut, kedua kasus itu dialami oleh orang dewasa dan bukan remaja.

“Fobia semacam ini kerap terjadi karena pengaruh faktor biologis, psikologis, dan lingkungan,” ujar Dr. Alan Manevitz psikiater klinis di Lenox Hill Hospital, New York. Menurut peneliti, remaja dengan gerascophobia ini pernah mengalami pelecehan seksual, dan diganggu teman sebayanya. 

Kemungkinan lain

Sementara Martin Antony, profesor psikologi di Ryerson University, Toronto mengatakan ia belum pernah menemukan ketakutan untuk menjadi tua terjadi pada anak remaja. Ia bahkan menduga, remaja ini tidaklah mengalami fobia melainkan kondisi kejiwaan lain.

Menyetujui hal tersebut, Dr Luiz Gonzalez Mendoza mengatakan, ada kemungkinan remaja ini mengalami gender diaspora. Yakni suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat mengidentifikasi jenis kelamin biologisnya. Akhirnya membuat orang tersebut menjadi takut menghadapi masa puber.

Setelah menjalani beberapa terapi, remaja ini mulai menunjukkan kondisi lebih baik. Kini ia sudah mulai berdiri tegak dan berbicara dengan nada alaminya. Gangguan makan yang dihadapinya juga mulai teratasi, terbukti dengan peningkatan berat badannya hingga 6 kilogram.