Tsunami Ekstrem Intai Hawaii

By , Rabu, 11 Februari 2015 | 14:30 WIB

Naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim mengakibatkan banyak permukiman pinggir pantai dan negara-negara kepulauan menjadi rentan akan bencana tsunami.

Kepulauan Hawaii di AS juga rentan akan tsunami dan senantiasa waspada menghadapi gelombang pasang. Namun gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan di Jepang, mendorong pejabat di Hawaii meninjau ulang rencana mereka.

Para ilmuwan dan petugas darurat di Hawaii kini bersiap-siap menghadapi tsunami ekstrem, yang melanda setiap 500 atau 1000 tahun sekali.

Gempa bumi berkekuatan 9 skala Richter dan tsunami yang ditimbulkannya merenggut hampir 19.000 jiwa ketika melanda wilayah Tohoku di timur laut Jepang empat tahun silam.

Ilmuwan mengatakan bahwa wilayah Hawaii mungkin juga sama rentannya. Periset Universitas Hawaii Rhett Butler mengatakan lubang misterius di pulau Kauai menunjukkan tanda-tanda bahwa tsunami dahsyat pernah menyapu kepulauan itu 500 tahun lalu.

Badan-badan pertahanan sipil mengajak masyarakat waspada, dan sering menguji coba sistem peringatan tsunami. Ilmuwan mengatakan tsunami hebat mungkin terjadi lagi. Mereka mengatakan secara teori, gempa bumi berkekuatan 9,3 skala Richter di kepulauan Aleutian di Samudra Pasifik utara dapat memicu tsunami dahsyat.

Periset Universitas Hawaii Kwok Fai Cheung merancang model komputer untuk mensimulasi gelombang yang ditimbulkan gempa bumi yang kuat di Aleutian. “Saya membuat model tsunami dan mensimulasi penyebaran tsunami di Samudera Pasifik mulai dari Kepulauan Aleutian sampai Hawaii,” kata Kwok.

Hasilnya mengkhawatirkan. Model komputer itu menunjukkan bahwa gelombang tsunami dapat menyapu daratan melampaui zona-zona yang kini dianggap aman.

Model komputer menunjukkan bahwa gelombang tsunami dapat menyapu melampaui zona-zona yang kini dianggap aman.

Badan Penanggulangan Darurat Hawaii bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk merancang rencana darurat.

Petugas penanggulangan keadaan darurat, Kevin Richards, mengatakan, strategi yang lama menyerukan dievakuasinya 85.000 orang di pulau Oahu.

“Apabila bencana ini terjadi, kita harus mengevakuasi 340.000 atau 350.000 orang ke tempat aman, tugas yang lebih berat. Dan tempat yang aman berbeda dari lokasi semula. Kini jadi lebih jauh, di atas bukit.”

Sebagian penduduk dapat berkendara ke tempat yang lebih tinggi. Meskipun menyetir kurang praktis di sebagian kepulauan itu, warga di sana dapat berjalan kaki menuju tempat aman atau berlindung di lantai empat bangunan yang kokoh.

Sejumlah rencana baru kini tengah dirancang untuk memperluas zona-zona evakuasi baru apabila tsunami ekstrem melanda.