Berbicara soal pantai di Bali selatan seolah tak ada habisnya. Berbagai upaya dilakukan desa setempat guna menambah daya tarik yang dimiliki agar memiliki tempat tersendiri di hati pengunjung. Suguhan pantai dengan memadukan lereng curam penuh tanjakan dan turunan berkelok ada pada Pantai Melasti, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali.
Pantai Melasti terletak di Desa Ungasan, kini nampak terus ditata rapi menawarkan suguhan pantai yang bisa dilihat dari atas tebing curam. Jurang tinggi yang memisahkan jalan beraspal kerap menjadi latar belakang lokasi pengambilan foto, ketinggiannya bisa 100–150 meter.
Pantai ini sering dijadikan oleh masyarakat setempat sebagai pusat kegiatan Upacara Melasti pada hari tertentu.
Wajah Pantai Melasti yang dulunya dijangkau dengan medan menantang, kini memiliki akses jalan yang sudah memadai. Pengunjung sudah bisa melewati jalan dengan berbagai ukuran kendaraan kendati berpapasan sekalipun.
Akses ini membuka peluang bagi kunjungan wisatawan yang tengah berlibur di Bali untuk menikmati panorama pantai dari berbagai sudut pandang. Di sini belum nampak satu pun fasiltas umum yang menandakan sebagai tempat tujuan wisata.
"Pantai ini baru beberapa bulan diaspal, itu pun diaspal tipis. Cukup membuat wisatawan nyaman sekarang, debu jalanan sudah tidak lagi berterbangan," kata Ni Wayan Pari, pedagang setempat ketika ditemui, Jumat (6/2).
Pari, penduduk lokal Desa Ungasan merasakan jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Melasti perlahan mengalami peningkatan setelah adanya jalan serta penataan tebing kapur. Hal ini membuatnya sedikit menambah jumlah dagangannya.
Begitu pun pedagang lainnya, satu persatu berdatangan, mereka mulai menempati beberapa titik berjualan. Pedagang dengan tenda darurat hingga pedagang bersepeda yang beroperasi dari pagi hingga sore hari nampak menanti pengunjung.
"Awalnya saya bersama suami jualan bawa boks di depan Pura Melasti, sekarang sudah lumayan bisa membuka warung kecil-kecilan," ungkap Pari yang sudah lebih dari setahun berjualan.
Pengunjung Pantai Melasti masih di dominasi warga setempat serta beberapa wisatawan lokal. Wisatawan asing hanyalah pengunjung yang kebetulan menginap di vila sekitar pantai.
Sore hari, pengunjung sebagian waktunya dihabiskan dengan duduk santai di atas butiran pasir putih sambil menunggu matahari terbenam. Jika sedang surut, rongga-rongga batu yang menyerupai kolam memberikan air jernih sebagai tempat yang segar untuk berendam. Begitu pula ikan-ikan kecil akan jelas nampak, turut terperangkap dalam kolam kecil ini.
Pantai Melasti bisa sebagai tempat wisata alternatif. Saban hari akan terlihat kesibukan truk mengangkut bahan material dan kesibukan alat penggali tanah yang membuka jalan ke sejumlah vila. Kondisi ini akan membuat pengunjung ekstra hati-hati bila sedang berada di bekas galian, guna menghindari terpeleset atau terjatuh.
Pada hari Sabtu dan Minggu, tempat ini akan menjadi tempat favorit oleh kaum muda-mudi. Menyambanginya, ingatan kita akan terbawa ke Pandai Pandawa sebelum dikenal menjadi obyek wisata seperti sekarang.