Peringatan tentang merokok yang akan menghambat pertumbuhan sudah banyak dikenal banyak orang. Akan tetapi, studi ini menunjukkan bukti baru bahwa merokok dalam jangka panjang dapat menyebabkan penipisan korteks otak.
Korteks merupakan lapisan luar otak yang memiliki fungsi kognitif seperti memori, dan bahasa. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan berhenti merokok dapat mengembalikan ketebalan korteks otak.
Studi ini melibatkan 244 laki-laku dan 260 perempuan dengan usia rata-rata 73 tahun. Kemudian mereka dibagi dalam kelompok mantan perokok dan non perokok. Peneliti menggunakan rekam data kesehatan serta wawancara pribadi, dan barulah menganalisisnya bersamaan dengan MRI.
“Kami menemukan bahwa mantan perokok dengan usia rata-rata 73 tahun memiliki korteks lebih tipis dibandingkan yang tidak merokok,” papar salah satu peneliti Dr. Sherif Karama seperti dilansir dari Science Daily, Selasa (10/2).
Penipisan korteks memang sebuah proses penuaan yang normal, namun menurut Karama, orang yang merokok akan mempercepat penipisan korteks otak. Ketika korteks otak menipis maka akan terjadi penurunan tingkat kognitif.
“Perokok harus diberitahu bahwa merokok dapat mempercepat proses penipisan korteks otak yang berakibat pada kerusakan kognitif,” papar Karama.