Usia Memengaruhi Selera Makan

By , Minggu, 15 Februari 2015 | 19:30 WIB

Di usia anak-anak, banyak makanan yang mereka tidak suka dan hanya mau makan jenis makanan yang itu-itu saja. Tetapi, saat dewasa biasanya orang mulai menyukai berbagai makanan yang dulu mereka benci. Banyak faktor yang bisa mengubah pilihan kita pada makanan favorit, salah satunya usia.Sebuah survei menemukan bahwa, rata-rata orang di usia 22 tahun mereka mulai mampu untuk menerima  makanan yang lebih kompleks dan memiliki  rasa yang kuat, misalnya  keju dari susu kambing, saus sambal dan alpukat.Tim peneliti mengidentifikasi 20 makanan yang tidak mungkin kita nikmati sampai kita melewati masa remaja akhir dan mulai memasuki umur 20-an. Sebelumnya, para ilmuwan telah menjelaskan bahwa selera dan indera perasa pada manusia dapat berubah seiring usia. Bayi dilahirkan dengan rasa keinginan bawaan terhadap makanan yang manis, karena ASI seorang ibu secara alami telah mengandung gula dan lemak. Para bayi memiliki sekitar 30.000 sensor rasa dalam mulutnya sehingga makanan dengan rasa kuat akan dirasa mereka  jauh lebih intens.Ini sebabnya makanan balita biasanya terasa hambar karena mereka tidak terlalu suka rasa yang terlalu kuat.  Pada saat dewasa, hanya sepertiga dari sensori rasa kita yang masih tetap, terutama pada lidah, karenanya kita dapat mentolerir dan menikmati rasa yang lebih kuat.Menurut survei, banyak dari kita yang selama masa kanak-kanak sampai remaja merasa sulit untuk merasakan atau mencicipi rasa yang begitu kuat, seperti pada ikan makarel.Begitu pun dengan keju, sebagian besar orang yang berusia 21 tahun lebih menyukai keju parmesan dan saat berusia 22 lebih suka untuk mengkonsumsi blue cheese. Sedangkan pada kebanyakan orang, mereka tidak begitu menyukai kari pedas sampai akhir masa remaja mereka.Tidak heran jika sejumlah jenis sayuran, seperti bayam dan paprika akan lebih menarik selera kita pada usia 21 tahun dibanding saat kecil. Sementara untuk saus, acar, bawang putih, lobak, dan kacang merah akan lebih menggugah selera saat dikonsumsi pada usia 20 tahunan.Keju dari susu kambing terbukti menjadi rasa yang paling tidak disukai saat masa kanak-kanak, namun saat mencapai usia 28 tahun makanan ini akan mulai digemari. Rasa lain yang sangat tidak bisa untuk dinikmati adalah buah zaitun dan mampu  dinikmati pada usia lanjut (lebih dari umur 25 tahun), sedangkan tiram dapat kita nikmati saat berusia 24 tahun.!break!

Survei ini dilakukan dengan mewawancarai sebanyak 1.950 orang dewasa Inggris tentang makanan yang mereka benci pada saat masih kanak-kanak namun setelah dewasa mereka sangat disukai.Penelitian juga mengungkapkan bahwa makanan yang kita dapat di sekolah memiliki peranan penting untuk membantu kita menentukan opini atau selera awal terhadap suatu jenis makanan, sehingga akan membentuk pendapat kita terhadap makananSituasi yang dapat membuat kita menikmati makanan yang tidak kita sukai di masa lalu adalah saat makan bersama. Mencoba makanan baru dan bertemu dengan seseorang yang memiliki pengetahuan yang lebih luas akan makanan dan rasa juga dapat mempengaruhi selera makan kita terhadap makanan yang kita hindari sebelumnya.

Ilustrasi (Thinkstockphoto)
Karen Poole, seorang terapi gizi menjelaskan bahwa "hubungan antara manusia dan makanan akan terus berkembang dimulai saat usia manusia masih sangat dini dan hal ini dapat mempengaruhi cara kita makan dan apa yang kita makan sepanjang hidup kita".Sensori terhadap makanan merupakan cara awal kita belajar untuk mengenali makanan, baik sebagai makanan yang kita suka ataupun tidak. Citarasa makanan yang sangat kuat biasanya akan mempengaruhi kita untuk menentukan makanan apa yang kita sukai dan makanan apa yang harus dihindari.Secara biologis, usia sangat mempengaruhi regenerasi alat pengecap pada mulut kita. Semakin  bertambahnya usia, maka akan semakin lambat pula reaksi kita terhadap makanan tertentu sehingga membuat makanan yang beraroma dan memiliki rasa yang kuat akan lebih menarik dan menyenangkan untuk di santap.