Anda pernah merasakan sleep paralysis atau kelumpuhan tidur? Atau mungkin Anda lebih mengenalnya dengan istilah tindihan. Selain adanya penjelasan ilmiah mengapa hal tersebut terjadi, ternyata penelitian ini mengungkap fakta baru tentang kelumpuhan tidur.
Penelitian ini mengungkap, kelumpuhan tidur mungkin terjadi karena adanya bawaan gen. Untuk mendukung pernyataan ini, peneliti melakukan riset kepada lebih dari 800an anak bersaudara dan kembar yang pernah mengalami fenomena ini. Hasilnya menunjukkan bahwa genetik menjadi salah satu penyebab terjadinya kelumpuhan tidur.
(Baca juga: Penyebab Kelumpuhan Tidur dan Melihat Sosok Mengerikan)
Sebagai tambahan, peneliti meyakini bahwa sleep paralysis ini juga terjadi pada orang yang tengah stres, kurang tidur sehingga mengalami mimpi buruk. Temuan ini merupakan sedikit titik terang untuk menjawab misteri kelumpuhan tidur.
Mengutip dari Live Science, anak kembar yang miliki kemiripan DNA memiliki potensi 50 persen lebih terjadi kelumpuhan tidur. Sementara orang yang mengalami stres juga lebih berisiko mengalaminya. Sementara penelitian terdahulu juga mengungkap kelumpuhan tidur terjadi karena bawaan gen. Adanya gen bernama PER2 membuat orang menjadi lebih berpotensi mengalami kelumpuhan tidur.
“Penyebab lainnya masih belum dapat diketahui. Namun kami pikir ada hubungannya dengan gangguan siklus tidur,” ujar Daniel Denis, seorang psikolog dari University of Sheffield, Inggris.
Sebanyak lebih dari 7 persen orang di dunia telah mengalami fenomena tidur ini, dan 60 persen lainnya berpotensi merasakan kelumpuhan tidur. “Fenomena ini menjadi lebih umum dari yang perkiraan,” tambah Denis.