Benahi Akses Jadi Prioritas Pariwisata Maluku Utara

By , Senin, 16 Februari 2015 | 14:33 WIB

Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) akan mengoptimalkan pengembangan berbagai obyek wisata di Maluku Utara, dengan menerapkan berbagai strategi.

Kepada Disbudpar Provinsi Malut Samin Marsaoly di Ternate, Maluku Utara, Jumat (13/2), mengatakan, ada sejumlah obyek wisata yang menjadi perhatian khusus untuk dikembangkan.

Selain benteng peninggalan yang ada di Kota Ternate, obyek wisata yang akan dikembangkan dan dipromosikan antara lain, kawasan pulau seperti Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Selatan serta sejumlah kabupaten/kota lainnya di Malut.

Benteng Tolukko, Ternate (Nurfithri Utami/Fotokita.net)

"Khusus untuk pengembangan pariwisata di Maluku Utara, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan antara lain, aksesibilitas dan sarana-prasarana, bahkan untuk keterjangkauan sebuah obyek wisata, menjadi faktor penting bagi perkembangan," kata Samin.

Selain itu, kemudahan dalam mencapai lokasi obyek wisata, dapat dilihat dari kelancaran transportasi baik darat, laut maupun udara, dan perbaikan-perbaikan pada ketiga jenis transportasi tersebut, harus dilakukan agar wisatawan yang berkunjung tidak merasa kesulitan.

Oleh karena itu, dalam pengembangan pariwisata di Malut hal yang menjadi prioritas utama adalah pembangunan akses transportasi ke kawasan-kawasan wisata. Selain itu, kata dia, sarana pra-sarana dalam hal ini, semua fasilitas yang memungkinkan perekonomian berjalan dengan lancar, sehingga memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.

Pemprov juga berencana mendirikan Tourist Information Center (TIC) atau pusat informasi untuk wisatawan. TIC ini akan dibangun di setiap pintu masuk menuju Malut, sebagai strategi pemasaran obyek wisata.

Selain itu, strategi yang dibutuhkan dalam pemasaran wisata adalah melihat pasar konsumsi wisatawan, melakukan pemasaran secara terpadu, dan memproduksi obyek wisata sesuai permintaan konsumen.

Strategi lainnya, kata Samin, adalah melakukan pemasaran secara terpadu antara instansi pemerintah, lembaga masyarakat, serta perusahaan pariwisata dengan melakukan beberapa langkah penting.

Selain itu, pihaknya melakukan sosialisasi melalui berbagai media, bahkan teknologi digital yang lebih canggih, dan pengiriman duta wisata ke Bali untuk mengenalkan produk wisata Malut kepada wisatawan asing. Juga membuat buku panduan wisata Provinsi Malut. Serta, melakukan sosialisasi kepada masyarakat Malut, guna menumbuhkan peran sertanya dalam pengembangan pariwisata di Malut.