Sejumlah pria dan wanita tunawisma berbaris dalam antrean di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Senin (16/2), untuk memanfaatkan fasilitas pangkas rambut gratis yang tersedia.
Di antara mereka, Claudio, seorang mantan tukang bangunan yang telah selama setahun hidup di jalanan. Claudio baru bisa potong rambut untuk pertama kalinya sejak kehilangan pekerjaan.
Dia menyebut penampilan barunya menakjubkan, dan katanya merasa 20 tahun lebih muda.
Dibukanya jasa 'salon' untuk tunawisma ini merupakan inisiatif dari Paus Fransiskus yang didukung dana baik dari sumbangan maupun hasil penjualan benda-benda kepausan.
Menurut sang pencetus ide yakni Monsinyur Konrad Krajewski, kepala bidang amal Paus Fransiskus, tempat pangkas rambut, akses bercukur dan mandi secara cuma-cuma dibutuhkan untuk orang-orang tak berpunya atau kaum gelandangan—yang seringkali dihindari oleh sebab penampilan dan bau tak sedap.
Termasuk masing-masing mendapatkan sepaket peralatan mandi antara lain handuk, pakaian dalam ganti, sabun, deodoran, pasta gigi, alat cukur dan krim.
Pada tiap Senin, tukang-tukang pangkas rambut di wilayah Roma juga umumnnya tutup sehingga mereka bersedia secara sukarela memberikan waktu dan tenaga mereka. Demikian pun para pelajar sekolah kecantikan setempat.
Kemarin—hari pertama buka—sudah ada lebih dari 40 orang datang untuk dipangkas oleh relawan penata rambut.