Tim Ekspedisi Gelegar Tambora jalur selatan baru saja menapaki puncak Tambora yang berada di ketinggian sekitar 2.851 meter di atas permukaan laut. Itulah puncak yang tersisa setelah sepertiga tingginya hilang akibat ledakan hebat yang terjadi dua ratus tahun silam.
Seperti apa sebenarnya sosok Tambora 200 tahun yang telah lalu? Menurut para ahli vulkanologi, sejatinya Tambora memilik ketinggian sekitar 4.000 meter di atas permukaan laut, menjulang tinggi ke atas mega, di tanah yang membentuk Pulau Sumbawa.
Bandingkan dengan puncak yang tertinggi kini di Indonesia, yaitu Ndugu Ndugu atau lebih populer dengan nama Carstensz Pyramid, yang ujungnya kerap kali diliputi es dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut.
Menurut penduduk daerah Sanggar, sebelum ledakan dahsyat terjadi, Gunung Tambora memiliki dua puncak yang diperkirakan oleh para ahli merupakan pipa kepundan di sisi tenggara. Pada proses pembentukannya sendiri, Tambora menutupi gunung api purba bernama Doro Labumbum di bagian tenggara.
Kini, setelah kehilangan puncaknya, Tambora memiliki kaldera yang di dalamnya terdapat puncak kecil yang disebut dengan nama Doro Afi Toi. Kalderanya sendiri membentang dengan garis tengah sekitar 6 kilometer, dengan kedalaman 700 meter hingga 1 kilometer dari bibir kawah.