Desa di Perbatasan Bisa Dibangun Sebagai Destinasi Wisata

By , Rabu, 18 Februari 2015 | 15:00 WIB

Sebanyak 92 pulau terdepan yang berbatasan dengan negara tetangga dinilai sangat potensial menjadi destinasi wisata di Indonesia.

Pasalnya, pulau yang menjadi wilayah perbatasan langsung dengan 10 negara tetangga, yaitu Australia, Malaysia, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Fillipina, Palau, Papua Nugini, dan Timor Leste itu berada di wilayah perairan yang dapat didorong menjadi tempat wisata untuk mendongkrak laju perekonomian perdesaan.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengatakan, desa di pulau-pulau terdepan itu seyogyanya bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk melancong. "Di sana banyak potensi yang bisa dijadikan destinasi wisata," ungkapnya, seperti termuat dalam siaran pers, Senin (16/2).

Oleh karena itu, lanjut Marwan, Kemendes PDTT akan mengkaji kemungkinan membangun desa-desa itu sebagai desa wisata dengan memanfaatkan potensi alam yang ada di sekitar wilayah tersebut.

“Kita sedang telaah dan kaji, desa di pulau-pulau terdepan yang memiliki potensi alam dan budidaya lokal kita dorong supaya menjadi tujuan wisatawan, baik domestik maupun asing,” terangnya.

Dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki desa-desa di pulau tersebut, Marwan meyakini banyak wisatawan yang tertarik untuk datang ke wilayah perbatasan. Sehingga, kesan bahwa wilayah perbatasan sama sekali jauh dari hiruk-pikuk kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya bakal terhapuskan.

Dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki desa-desa di pulau tersebut, banyak wisatawan yang tertarik datang ke wilayah perbatasan.

"Selain itu, sesuai dengan target kami di Kementerian untuk membangun Desa Mandiri pun juga terealisasi dengan program tersebut," papar Marwan.

Sementara itu, terkait masih minimnya sumber daya manusia (SDM) di perbatasan, Marwan kembali menyatakan akan membuka program transmigrasi kepada masyarakat yang tinggal di wilayah padat penduduk.

"Soal SDM nanti kita kita buka transmigrasi, bagi masyarakat di Jawa atau di wilayah padat penduduk lainnya, dari pada di desa sendiri tapi tidak memiliki pekerjaan tetap, lebih baik transmigrasi ke desa-desa perbatasan," kata dia lagi.

Industri pariwisata terbukti antikrisis global. Saat perekonomian global terpuruk, pertumbuhan pariwisata Indonesia tetap tumbuh, bahkan melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia pada 2014 mencapai 9,39 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Angka itu di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen.