Neng-nong, Tuk-tuk, Tong-tong

By , Rabu, 18 Februari 2015 | 12:08 WIB

Dari sekian banyak hal, salah satu yang menarik perhatian Tim Selatan Ekspedisi 200 Tahun Gelegar Tambora adalah tentang hewan-hewan ternak.

Karena sumber daya alam yang melimpah, hewan-hewan ternak besar seperti kerbau, sapi, kuda, dan kambing biasanya dilepas begitu saja di alam liar, tidak dikandangkan. "Lagi pula di sini aman, tidak akan ada yang mencuri [hewan-hewan itu]," kata Pak Man, supir sekaligus pemandu kami.

Nah, untuk membedakan kepemilikan, tiap kelompok hewan tersebut diberi kalung dengan bunyi yang berbeda. Beda pemilik, beda pula kalung yang disematkan kepada ternak-ternak itu. Maka, jangan heran jika suara yang keluar dari kalung kelompok hewan itu berbeda-beda.

Lucunya, ada pula kambing yang dikalungi batangan bambu atau kayu yang melintang. Ternyata, tujuannya agar kambing-kambing itu tidak memasuki pagar warga. "Kayu itu tidak akan lolos di celah pagar," kata Pak Man.

Kearifan lokal yang sederhana, namun tepat guna.