Potensi Pesisir dari Bima

By , Rabu, 18 Februari 2015 | 19:30 WIB

Bima, salah satu wilayah yang terletak di Nusa Tenggara Barat ini memiliki potensi yang dapat dijadikan sumber daya untuk penghasilan daerah dan juga lapangan pekerjaan bagi warganya, yaitu seperti produk hasil tambang berupa marmer, biji besi dan pasir besi.

Kota Bima juga memiliki sumber daya pesisir dan laut untuk dikelola. Letak pesisir yang strategis sebagai jalur penghubung pelayaran antara wilayah barat dan timur Indonesia menjadikan bagian ini sebagai mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.

Ya, pelabuhan Bima! Pelabuhan yang dapat dikembangkan ini dapat menjadi pintu masuk bagi pembangunan ekonomi di Bima. Karena memiliki pengolahan sumber daya yang baik, di antaranya industri mebel, kerajinan tangan dan makanan, usaha air minum, ini menjadikan kota Bima tidak hanya sebagai tempat untuk berpelesir melainkan juga berbagai hasil olahan yang dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat.

Repihan Benteng Asa Kota di Teluk Bima. Benteng ini menandai kemahsyuran Kesultanan Bima, berfungsi sebagai pengawas kapal-kapal yang hendak berlabuh di bandar Bima. Asa dalam bahasa setempat bermakna mulut. Asa Kota menandai fungsinya di mulut Kota Bima (Dwi Oblo/National Geographic Indonesia)

Bukan Indonesia kalau tidak membicarakan wisata bahari! Di sini pun tidak kalah jauh keindahan panorama alam dan pesisir. Didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup memadai seperti transportasi dan telekomunikasi, pasar dan pertokoan maupun jasa. Membuat kota Bima sebagai kota yang berkembang dimana terjadi pemerataan industri pembangunan dan perubahan terhadap masyarakat Bima ke arah yang lebih baik.

Dapat disimpulkan keberadaan pelabuhan Bima ini dapat memberikan pengaruh bagi peningkatan ekonomi daerah untuk memperlancar aktivitas maritim dengan daerah atau pulau lain.