Menjawab pertanyaan tentang isi yang terkandung dalam rokok elektronik bukan perkara mudah. Hingga saat ini, belum ada badan negara yang mengawasi industri rokok ini. Itu berarti, belum ada standar yang ditetapkan.
Sementara label yang tertera pun tak menjabarkan bahan-bahannya secara akurat, bahkan satu merk akan berbeda dengan merk lainnya.
Hasil dari penelitian Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat terhadap 18 rokok elektrik berbeda, menemukan adanya racun dan zat karsinogenik pada beberapa merk. Semua rokok elektronik umumnya dilabeli 'tanpa nikotin', walau nyatanya mengandung nikotin.
Cairan yang juga dikenal dengan e-juice ini merupakan nama cairan yang dipanaskan dan dikonversi menjadi aerosol, lalu dihirup oleh para pengguna rokok elektrik.
Berikut adalah bahan yang paling umum terdapat pada rokok elektronik:
1. NikotinBahan adiktif dalam rokok elektrik dan rokok biasa ini menstimulasi sistem saraf pusat dan meningkatkan tekanan darah, pernapasan, serta detak jantung. "Orang-orang merokok karena nikotin," ujar peneliti sekaligus pakar tembakau dari Roswell Park Cancer Institute Buffalo, Maciej Goniewicz."Meskipun adiktif, sebenarnya nikotin tak menyebabkan kanker. Hal yang perlu lebih diperhatikan yakni zat lain yang ada di dalam cairannya," kata Goniewicz.
!break!2. PerasaGoniewicz juga menjelaskan, ada ratusan rasa pada cairan rokok elektik, seperti ceri, cheese cake, kayu manis, dan tembakau. Banyak zat perasa ini yang juga digunakan pada makanan."Ketika kita makan (zat perasa) aman, tetapi kita tidak tahu apa yang terjadi jika kita menghirupnya," terangnya.Sulit untuk mendata semua bahan kimia perasa, namun salah satunya bernama 'diacetyl', umum digunakan untuk menambah rasa pada popcorn. Zat tersebut dikaitkan dengan penyakit paru-paru yang mematikan jika dihirup. Zat kimia lainnya yang menambah rasa seperti butter (mentega) juga berbahaya, jelas mantan anggota Komite Penasihat Ilmiah Produk Tembakau dari FDA, Neal Benowitz.3. Propylene glycol (PG) adalah cairan buatan laboratorium yang dianggap aman dalam makanan, obat-obatan, dan kosmetik oleh FDA. PG juga digunakan dalam membuat asap atau kabut buatan untuk konser dan pertunjukan lainnya. Namun asapnya bisa mengiritasi paru-paru dan mata, serta berbahaya bagi orang-orang dengan penyakit paru-paru kronis, seperti asma dan emfisema.4. Glyserin atau gliserol Merupakan senyawa tak berbau dan tak berwarna, namun memiliki rasa sedikit manis. Seperti PG, FDA memandangnya aman. Senyawa ini ditemui di banyak produk, termasuk maknan dan obat-obatan, baik dalam resep mau pun yang dijual bebas.Meskipun PG dan gliserol aman dalam makanan dan obat-obatan, efeknya bagi tubuh jika dihirup masih belum diketahui. "Kami tidak tahu apa yang terjadi jika seseorang menghirup zat kimia tersebut dalam jangka waktu lama. Benar-benar belum diketahui," kata Goniewicz.